Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menyebut penyiraman air keras pada Novel Baswedan adalah cara biadab. Menurutnya, cara itu digunakan untuk membungkam mereka yang berjuang untuk kebenaran seperti Novel.
"Ini cara yang sangat biadab dalam membungkam orang-orang yang berjuang untuk kebenaran," Kata Abraham saat hendak menjenguk Novel di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4).
Abraham juga menyebut penyerangan pada Novel adalah tindakan kriminalisasi pada penegak hukum. Ia mendesak insiden ini harus diusut tuntas.
Abraham juga berharap negara sepatutnya bisa memberikan perlindungan yang lebih kepada orang seperti Novel yang hendak membongkar kasus korupsi besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini memang ada perlindungan, tapi ya tolong dimaksimalkan, himbauan agar negara lebih maksimalkan perlindungannya," ujar Abraham.
Novel saat ini masih menjalani perawatan intensif. Ia disiram air keras oleh orang tak dikenal usai salat subuh di masjid dekat rumahnya.
Warga sekitar menyebut kejadian sekitar pukul 05.10 WIB saat Novel dalam perjalanan pulang dari masjid. Pelaku diduga dua orang mengendarai sepeda motor. Akibar serangan tersebut, Novel mengalami luka bakar di bagian wajahnya.