Polri Bentuk Satgas Pangan Antisipasi Kecurangan di Ramadan

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 12:39 WIB
Satgas Pangan akan menindak tegas oknum yang menimbun dan mempermainkan harga barang kebutuhan pokok.
Satgas Pangan akan menindak tegas oknum yang menimbun dan mempermainkan harga barang kebutuhan pokok. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membentuk Satuan Tugas (Satgas) pangan menjelang Ramadan 1438 Hijriah. Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berharap satgas ini akan akan menjaga harga dan stok barang kebutuhan pokok.

Satgas ini juga akan menindak tegas oknum yang menimbun dan mempermainkan harga barang kebutuhan pokok.

Tito menyampaikan hal itu usai konferensi video bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Djarot Kusumayakti, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf dengan jajaran kepolisian daerah se-Indonesia di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persoalannya pada rantai distribusi. Adanya spekulan, pemain, monopoli, ini yang terjadi di lapangan," kata Tito.
Tito mengatakan langkah ini diambil guna menyikapi permintaan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (4/4). Presiden Jokowi meminta harga-harga pangan, mulai dari daging, minyak, cabai, dan beras dikontrol dengan serius agar tak melonjak tinggi.

"Ini merupakan perintah Bapak Presiden Jokowi saat rapat terbatas beberapa waktu lalu untuk berkoordinasi jelang Ramadan dan Lebaran mendatang. Beliau ingin terjadi stabilitas harga sembako," kata Tito.

Dia menjelaskan Satgas ini akan dipimpin oleh Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto. Satgas ini akan berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Perum Bulog, dan KPPU.

"Nantinya selalu dievaluasi setiap dua minggu sekali," kata Tito.
Selain itu, Satgas Pangan juga dibentuk di tingkat Polda. Masing-masing Polda akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, dan pasar di wilayahnya dalam pengawasan harga dan stok pangan.

Dalam kesempatan yang sama, Amran mengucapkan terima kasih atas berbagai langkah hukum yang telah diambil Polri dalam menjaga harga dan stok barang kebutuhan pokok.

Dia menyampaikan, harga cabai rawit telah berangsur turun setelah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menangkap dua orang penimbun cabai rawit pada awal Maret lalu.

"Dulu Rp160 ribu, sekarang Rp30 ribu hingga Rp40 ribu," katanya.

Lebih dari itu, Amran menyatakan pedagang tidak punya alasan untuk menaikkan harga beras jelang Ramadan tahun ini. Menurutnya, stok beras di Indonesia berlimpah.

Bahkan, lanjutnya, sejumlah gudang penyimpanan beras di Pulau Jawa sampai menyewa gedung tambahan lantaran kewalahan menampung stok beras yang berlimpah.
"Jakarta gudangnya penuh, ada 400 ribu ton. Pun demikian wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah juga aman. Bahkan, harus menyewa gudang untuk penyimpanan beras. Stok beras kita 2,2 juta ton. Tidak ada alasan harga beras naik," katanya.

Selain beras, Amran juga memastikan harga dan ketersediaan cabai, gula, bawang dan lainnya aman jelang Ramadan tahun ini.
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER