Aksi Solidaritas untuk Ahok Digelar di Tugu Proklamasi

Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan massa pendukung terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama penuhi kawasan Monumen Tugu Proklamasi, Rabu (10/5) malam.

Berdasarkan pantauan, ribuan pendukung Ahok telah memadati Tugu Proklamasi sebelum pukul 18.30 WIB. Mereka kompak mengenakan pakaian berwarna hitam dan mengenakan pita hitam di lengan masing-masing.

Mereka hadir untuk meramaikan acara bertajuk 'Solidaritas Rakyat Jakarta untuk Keadilan'. Menurut keterangan Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni, acara tersebut diadakan secara sukarela oleh relawan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

"Acara ini sebenarnya inisiatif dari banyak relawan Ahok dan Djarot, terutama Pak Ahok, yang merasa hasil akhir dari proses pengadilan kemarin tidak menggambarkan proses persidangan sendiri, jadi ada ketidakadilan," kata Antoni di Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta.

Lihat juga: Pendukung Ahok Berencana Menginap di Mako Brimob

(CNN Indonesia/Safir Makki)

Massa yang memadati kawasan bersejarah itu juga memiliki tagar sendiri untuk aksi malam ini. Tagar #justiceforahok dan #indonesiaberkabung mereka angkat sebagai cara untuk mengkampanyekan gerakan melalui media sosial.

Kakak angkat Ahok, Nana Riwayatie, terpantau turut menghadiri acara tersebut. Dalam orasi singkatnya di depan massa pendukung Ahok, ia berkata bahwa saat ini adik angkatnya dalam kondisi baik di balik tahanan.

Nana juga mengklaim Ahok tidak bersedih dan menyesal karena harus mendapat hukuman dua tahun penjara dalam kasus yang menimpanya.

"Jadi bapak, ibu, dan saudara sekalian, tetap semangat jangan kendor. Hati kita bersatu, jiwa kita bersatu, untuk Indonesia. Ahok di dalam tidak sedih, dia tidak menyesal," tuturnya.

Lihat juga: Parlemen Belanda Desak Amsterdam Dukung Pembebasan Ahok

Hingga saat ini gelombang pendukung Ahok yang datang ke Tugu Proklamasi terlibat masih berlangsung. Beberapa lilin juga telah dibakar sebagai bentuk aksi mereka di bekas rumah proklamator Sukarno itu.

Foto: CNN Indonesia/Lalu Rahadian