Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyebutkan, bom panci yang meledak di Kampung Melayu, Rabu malam (23/5), berisi paku dan gotri.
"Di bom panci ditemukan paku dan gotri. Jadi panci di dalamnya ada paku dan gotri, kemudian di taruh di dalam ransel," kata Setyo di lokasi kejadian, Kamis dini hari (25/5).
Setyo mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukan dua pelaku yang tewas membawa panci di dalam ranselnya.
Ada pun panci yang digunakan sebagai bom, kata Setyo, berasal dari struk pembelian yang ditemukan dalam salah satu saku pelaku bom bunuh diri pada 22 Mei atau Senin kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu dibeli di salah satu
mini market di Padalarang. Ditemukan di kantong pelaku ada beberapa kertas-kertas salah satunya struk panci," katanya.
Setyo mengatakan hingga kini jenis ledakan dari bom bunuh diri yang menewaskan lima orang termasuk dua orang pelaku dan tiga orang anggota kepolisian, masih dianalisa.
Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr Susan Ananda menyampaikan bahwa pihaknya menerima lima korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Salah satu korban, Yogi Aryo yang merupakan anggota polisi mengalami luka cukup serius di kepala.
Menurut Susan, luka yang mereka derita disebabkan pecahan ledakan benda diduga bom serta kaca. Susan menyebut, pihaknya kini fokus dalam penanganan empat pasien yang masih dalam perawatan.
"Semua karena pecahan ledakan. Ada serpihan dan kami sudah serahkan ke polisi. Kami fokuskan kesehatan pasien," tuturnya.