Datang ke RS, Anies Dengarkan Cerita Korban Bom

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2017 15:31 WIB
Selama setengah jam, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan menjenguk tiga korban bom Kampung Melayu dan berbincang dengan mereka.
Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengunjungi empat korban bom Kampung Melayu yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Kamis (25/5). (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengunjungi empat korban bom Kampung Melayu yang dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Kamis (25/5). Empat korban yang dirawat itu adalah Bripda Yogi Aryo, Bripda Ferri Nurcahya, Agung Nugroho dan Jihan Thalib.

Anies datang sekitar pukul 13.40 WIB tanpa ditemani Sandiaga Uno, wakil Gubernur terpilih. Dia turun dari mobil hitam di luar kawasan rumah sakit dan langsung jalan menuju ruang rawat inap, tempat dirawatnya empat korban tersebut.

Anies menjenguk selama kurang lebih 30 menit dan memberikan pernyataan kepada awak media yang telah menunggunya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengatakan, dirinya marah dengan yang menimpa korban ledakan tersebut. Dia pun sempat mengobrol dengan tiga pasien yang keadaannya sudah mulai pulih. Mereka adalah Agung, Ferri dan Jihan.

"Mereka menceritakan yang mereka alami dan rasakan, di ICU saya lihat ada yang lukanya di sekujur tubuh termasuk di muka. Melihat itu, saya marah dan saya rasa sebagai warga Jakarta dan Indonesia kita harus menjaga suasana kedamaian," ujarnya.

Anies memang tidak sempat mengobrol dengan Yogi karena kondisinya yang masih berada di ruang ICU dan mendapatkan luka paling parah dari semua pasien yang berada di RS Premier itu.

Anies mengaku, dirinya mengutuk keras tindakan teror yang terjadi tadi malam. Menurutnya, masyarakat Jakarta tidak boleh takut dan gentar karena tragedi tersebut.

Anies juga mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan oleh warga, kepolisian dan pihak rumah sakit. Selanjutnya, dia meminta supaya masyarakat tetap waspada terhadap tindakan terorisme.

"Tidak boleh diiringi perasaan gentar dan takut, tidak boleh mundur menghadapi terorisme dan jangan kurangi kegiatan dan aktivitas karena itu yang diharapkan apalagi terpecah-pecah," tuturnya.

Sebelum melanjutkan aktivitas, Anies mengaku, dirinya sempat berpesan supaya korban tetap semangat.

"Kalau kita lihat, memang berat rasanya. Bagi pekerja non-medis, ini bukan sesuatu yang biasa dilihat. Saya sampaikan kepada keluarga untuk terus kasih semangat," ucapnya kemudian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER