Polisi Telusuri Info WNI Tewas di Konflik Marawi Filipina

CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 14:35 WIB
Sebanyak 11 orag WNI tercatat ada di Marawi saat konflik pecah. Mereka masuk lewat jalur resmi dengan tujuan berdakwah.
Polri menelusuri informasi keberadaan 11 WNI di Marawi di mana salah satu diantaranya dikabarkan jadi korban tewas konflik di sana. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menelusuri informasi warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam bentrokan antara pemerintah Filipina dengan kelompok yang berbaiat ke ISIS di Kota Marawi, Filipina Selatan.

Berdasarkan catatan Polri, terdapat 11 orang WNI yang menyeberang ke Filipina melalui jalur legal dan bertujuan untuk berdakwah saat serangan terjadi di kota tersebut.

"Saya dapat informasi ada satu korban yang diiidentifikasi sebagai WNI. Tapi itu perlu pendalaman lagi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Senin (29/5).
Situasi di Marawi menurutnya masih belum menentu sehingga Polri belum dapat menghubungi otoritas perwakilan Indonesia untuk mendapatkan informasi. Setyo mengatakan, Polri belum memiliki informasi yang valid terkait informasi WNI yang menjadi korban meninggal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentang kebenaran apakah yang bersangkutan WNI atau bukan, kami masih memerlukan waktu untuk cek kembali," ujar Setyo.
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri ini menambahkan, pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk memulangkan 10 orang WNI di Marawi.

"Sekarang sedang diupayakan supaya bisa segera pulang ke tanah air," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang beredar atas laporan Asintel Kepala Staf Daerah Militer VI/Mulawarman, ada 11 WNI yang berhasil masuk ke wilayah Marawi.  Mereka di antaranya Denny Purwasubekti, Handris, Slamet Riyadi Winoto, Ahmad Wahyudi, Della Sunjaya dan Andri Supriyanto asal Bandung. 
Kemudian Hery Endang asal Karawang, Ahmad Saran dan Wawan Sadira asal Tasikmalaya, Wifiek Gunawan asal Kendari dan Yusup Burhanudin asal Bogor.

Situasi di Merawi saat ini tengah memanas karena konflik antara militan pemberontak Maute dengan tentara pemerintah. Darurat militer telah diberlakukan, namun pemerintah belum bisa mengendalikan situasi di wilayah tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER