Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan telah melakukan pengecekan rutin atau
ramp check terhadap 80 persen moda transportasi angkutan darat atau sekitar 48 ribu angkutan darat di Indonesia yang dipersiapkan mengangkut pemudik pada Hari Raya Idul Fitri 2017. Hasil pengecekan sementara ada 35 persen atau sekitar 16.800 angkutan yang dinilai tidak laik jalan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Inspektur Jenderal Pudji Hartanto berkata, pemeriksaan rutin ini akan terus dilakukan hingga 10 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba.
Bila melewati tenggat waktu pemeriksaan, kendaraan yang tak memenuhi syarat untuk jalan tidak akan mendapat izin operasi dari Kemenhub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendaraan yang tidak laik ya mereka suruh kembali memperbaiki, sesudah itu di-
ramp check lagi, kalau memang lulus baru dikasih stiker. Kalau belum lulus ya tidak boleh (beroperasi), dia suruh tidur," kata Pudji di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat (2/6).
Kata Pudji, Kemenhub meminta minta bantuan kepada Dinas Perhubungan di Daerah untukmelakukan
ramp check bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) khususnya.
"Rata-rata (kendaraan tak memenuhi syarat) karena rem tangan tidak berfungsi, lampu
sign, wiper, dan
speedometer. Kami tekankan betul terutama rem, ban,
speedometer itu harus layak," ujar Pudji.
Selain itu, menurut Pudji, banyak bus yang tiba-tiba berhenti atau melaju kencang meninggalkan titik pengecekan. Tidak diketahui alasan banyaknya bus yang enggan diperiksa rutin oleh petugas Kemenhub.
April silam, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Pemerintah berjanji akan meningkatkan program mudik gratis bagi penumpang dan motor.
Program tersebut akan melibatkan Kemenhub, Kementerian BUMN, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program ini sekaligus terkait program tanggungjawab sosial perusahaan-perusahaan pelat merah.
Ia menjelaskan, Kemenhub serta pemangku kepentingan terkait akan secara menyeluruh melakukan persiapan.
Ini sesuai arahan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang ingin agar masyarakat mendapatkan pelayanan signifikan saat momentum mudik lebaran.
Kemenhub, kata Budi juga telah mengidentifikasi titik-titik kemacetan yang mungkin mengalami masalah dalam arus mudik dan balik nanti, seperti ruas tol, bandara, pelabuhan hingga stasiun kereta.