Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyatakan VM (25), wanita yang nyaris telanjang saat berbelanja di sebuah apotek Jakarta, memiliki permasalahan yang cukup kompleks.
Kanit Reserse Kriminal Polsek Metro Taman Sari Komisaris Polisi Bintoro mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, VM diduga memiliki masalah dalam relasinya dengan keluarga, termasuk pacarnya.
"Masalah keluarga, masalah sendiri, pacar juga ada. Jadi sangat kompleks, " kata Bintoro di Jakarta, Selasa (6/6).
VM, kata Bintoro, merupakan warga Jakarta Utara. Hal itu diketahui setelah polisi menyita KTP usai VM ditangkap di apartemen sewa di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apartemen itu, kata Bintoro tergolong cukup mewah. Sehari-hari ia dilayani oleh seorang pembantu rumah tangga.
"Dia sewa apartemen sekiar dua-tiga bulan, " ujarnya.
Bintoro mengatakan tim medis RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur saat ini masih mendampingi VM untuk memeriksa kejiwaannya.
Kapolsek Metro Taman Sari Ajudan Komisaris Besar Erick Frendriz menyebut dugaan sementara ini akan disimpulkan oleh penyidik. Hasilnya, kata Erick akan keluar dalam tiga hari ke depan.
"Diobservasi. Paling cepat tiga hari," kata Erick kepada CNNIndonesia.com.
Polisi sebelumnya telah melakukan tes urine VM. Hasil tes urine mengungkap bahwa VM positif menggunakan obat penenang.
Sosiolog Universitas Indonesia Musni Umar menyarankan VM mendapatkan pendampingan penuh dari psikater, termasuk dari orang tuanya.
Musni mengatakan, apa yang dialami VM merupakan suatu hal yang tidak wajar dan perlu mendapat perlindungan.
"Kalau tidak didampingi bisa-bisa bunuh diri. Maka perlu hadirkan orang tuanya dan psikologis," kata Musni kepada CNN Indonesia.com.
Menurut Musni, apa yang dialami oleh VM menjadi pelajaran bagi semua orang, terutama bagi penyebar video ke media sosial.
Musni menyebut kondisi VM saat ini bisa menjadi catatan yang kurang baik bagi keluarga, termasuk VM kelak.
"Itu bukan budaya kita. Sepertinya tidak ada rasa empati kepada dia. Itu kan aib, terus malah disebarkan ke publik lagi," ujarnya.