Jokowi Minta Gerakan Mahasiswa Ikut Perangi Radikalisme

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2017 16:36 WIB
Presiden Joko Widodo meminta gerakan mahasiswa mengambil peran untuk membentengi bangsa dari radikalisme.
GMNI bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta gerakan mahasiswa ikut terlibat aktif menangkal radikalisme di lingkungan perguruan tinggi. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia menyatakan bersedia menjadi mitra pemerintah.

Hal itu disampaikan Ketua Presidium GMNI Chrisman Damanik usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/7). Gerakan mahasiswa dipandang perlu mengambil peran untuk membentengi bangsa dari radikalisme.

"Agar GMNI bisa mengambil peran bersama teman organisasi lain untuk menyelamatkan bangsa dari radikalisme," ujar Chrisman usai bertemu Jokowi.
Permintaan itu disambut baik GMNI. Chrisman berpendapat, menyelamatkan bangsa dan ideologi Pancasila merupakan hal pokok yang harus dilakukan pemerintah bersama rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, Chrisman menyatakan, organisasinya mendukung langkah pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

"Kami mengapresiasi Pak Presiden mengeluarkan kebijakan menyelamatkan bangsa dari persoalan radikalisme dengan lahirnya Perppu," tuturnya.
Pada Juli lalu, pemerintah melalui Menko Polhukam Wiranto menerbitkan Perppu Ormas. Perppu tersebut kemudian menjadi landasan hukum untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia, ormas yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.

HTI dinilai mengusung pemerintahan kekhalifahan dan syariat Islam. Sementara Indonesia menganut sistem presidensial, berideologi Pancasila, dan mengutamakan demokrasi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER