Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan mendapat perhatian Presiden Joko Widodo. Namun Jokowi belum mau berkomentar banyak soal itu.
Jokowi menuturkan, ia akan berkonsultasi bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian terlebih dahulu.
"Saya meminta masukan Kapolri dulu," jawab Jokowi singkat di Cikarang, Jumat (28/7).
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat telah mengusulkan Jokowi turun tangan langsung menyelesaikan permasalahan yang menrundung Novel Baswedan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desakan itu muncul salah satunya dari Koalisi Masyarakat Sipil Peduli Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada Rabu (26/7), mereka mendesak presiden membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen untuk mengungkap kasus ini.
Sementara itu Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku memiliki beberapa fakta penting terkait kasus Novel. Ia siap membantu jika Jokowi membentuk TGPF.
Dahnil menduga lamanya penuntasan disebabkan banyak kepentingan di tubuh Polri yang memengaruhi laju pengungkapan kasus Novel.
Sampai hari ini, kasus Novel sudah berjalan selama 108 hari. Namun, belum ada titik terang terkait proses hukum kasus ini.
Jajaran Polda Metro Jaya belum berhasil mengungkap penyiram air keras itu. Tiga terduga pelaku sempat diamankan, namun dilepaskan kembali.
Tetapi, polisi mengklaim sudah mengantongi sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel. Sketsa itu sudah diserahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada pimpinan KPK.