Arief Poyuono Puji Jokowi, Klaim Tak Ada Udang di Balik Batu

CNN Indonesia
Rabu, 09 Agu 2017 13:02 WIB
Setelah pekan lalu mengkritik Jokowi, kali ini Weketum Gerindra Arief Puyuono balik memujinya. Ia menilai Jokowi berhasil dalam tiga tahun ini.
Waketum Gerindra Arief Poyuono menyebut tak ada maksud apapun di balik pujian pada Jokowi. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono secara tiba-tiba memuji kinerja Presiden Joko Widodo yang sudah berjalan hampir tiga tahun, terutama di sektor ekonomi.

Padahal, sepekan sebelumnya Arief mengkritik Jokowi terutama terkait Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas).

Namun, Arief membantah ada maksud tertentu di balik pujiannya ke Jokowi. Dia mengklaim, hanya mengatakan fakta atas kinerja Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan karena ada tujuan apapun. Ini benar, seorang rakyat memang biasanya memilih calon presiden berdasarkan masalah ekonomi," kata Arief saat dihubungi awak media, Rabu (9/8).
Arief enggan dikaitkan pujiannya kepada Jokowi dengan kasus hukum yang dialaminya akibat menyamakan PDIP dengan PKI. Dia mengklaim, siap menghadapi proses hukum yang ditangani kepolisian.

Tak hanya itu, Arief pun menolak disebut tidak konsisten akibat dua pernyataannya yang bertolakbelakang dalam kurun waktu tidak lebih dari satu bulan.

"Bukan berubah, kita harus katakan sesuai fakta. Pak Jokowi kan memang sukses. Apa yang saya kritik sema ini dijalankan semua sama pak Jokowi. Jadi saya kalau memang benar ya bilang benar, salah ya bilang salah," katanya.

Dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan tadi malam, Arief menilai tiga tahun pemerintahan Jokowi sudah mulai menunjukan arah kemajuan dan mulai dirasakan masyarakat .
"Yang Jadi ukuran secara nyata bahwa Inflasi dapat terkendali dan tidak ada tanda-tanda krisis perbankan dan keuangan sekalipun banyak negara lain sedang menuju krisis keuangan dan mengalami pelemahan ekonomi dan ledakan pengangguran," kata Arief dalam keterangannya.

Arief pun membandingkannya dengan pemerintahan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sepuluh tahun terakhir. Saat ini, kata dia, keadaan jauh lebih baik karena tidak ditemukan lagi kelangkaan pupuk bersubsidi, BBM dan gas 3 kilogram.

"Selain itu, juga sembako tersedia dan harga harganya dapat dijangkau oleh ekonomi masyarakat," ujarnya.

Di samping itu, Jokowi juga dinilai berhasil dalam suplai logistik dengan penurunan dwelling time dan pemberantasan pungutan liar.

Sementara, di sektor infrastruktur, Jokowi dinilai telah melakukan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi tetap bisa tumbuh diatas 5 persen sekalipun harga-harga komoditi eksport Indonesia seperti sawit dan pertambangan mengalami penurunan.

"Terkait penanganan hutang pemerintah juga sangat disiplin dalam pengunaannya sehingga lebih efisien," kata dia.
Dengan demikian, kata Arief, kampanye negatif mengenai jumlah hutang negara di era Jokowi yang meningkat hanya bentuk ketakutan dari berbagai pihak yang tidak mau mengakui kesuksesan Jokowi.

Begitupula terjadi dalam pengelolaan BUMN yang dinilai semakin transparan dan kinerja pasar saham yang menunjukan tren positif.

"Melihat prestasi Joko Widodo yang bakal meraih kesuksesan sepertinya bukan tidak mungkin Joko Widodo akan terpilih kembali jika mencalonkan kembali sebagai Capres 2019," kata Arief.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER