Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menegaskan Indonesia adalah bangsa yang besar. Besar, menurut dia, bukan hanya karena jumlah penduduknya yang lebih dari 250 juta jiwa, bukan karena17 ribuan pulau dan bukan karena sumber daya alam yang melimpah, melainkan karena bukti sejarah.
“Tapi, kebesaran Indonesia karena bangsa ini sudah teruji oleh sejarah, bisa tetap kokoh bersatu sampai menginjak usianya ke-72 tahun. Sekali lagi, Indonesia ini adalah bangsa yang besar,” katanya.
Hal itu disampaikan Jokowi pada pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-72 kemerdekaan RI, di sidang tahunan MPR 2017-2018, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di beberapa negara lain, ia menambahkan, dilanda konflik kekerasan antarsuku, perpecahan antaragama, pertikaian antargolongan.
Karena itu, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersyukur dan tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbhineka tunggal ika.
“Bahkan sekarang ini, kita menjadi rujukan banyak negara dalam hal mengelola kebhinnekaan dan membangun persatuan,” katanya mengungkapkan.
Indonesia, Jokowi mengatakan, merupakan bangsa petarung yang berani berjuang dengan kekuatan sendiri meraih kemerdekaan. Indonesia merebut kemerdekaan berkat perjuangan para pahlawan, ulama, santri, pemimpin agama-agama kita, dan pejuang dari seluruh pelosok Nusantara.
Semua pengorbanan itu, ia menambahkan, harus membuat Indonesia bangga sebagai bangsa. Bahkan, kian membuat percaya diri menghadapi masa depan.
“Kita harus meninggalkan warisan kolonialisme, yang menjadikan bangsa kita bermental budak, karakter rendah diri, pecundang dan selalu pesimis dalam melihat hari esok,” katanya menjelaskan.
Jokowi mengajak semua rakyat Indonesia membuang jauh-jauh mentalitas negatif yang membuat sesama anak bangsa saling mencela, mengejek dan memfitnah. Sebab, semua rakyat Indonesia adalah bersaudara.
Ia juga meminta semua pihak membangun fondasi kultural yang kuat. Jokowi tak lupa meminta rakyat Indonesia bersatu dan berdiri gagah menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks, yang semakin ekstrem, dan berubah dengan sangat cepat.
“Hanya bangsa yang cepatlah yang akan memenangi persaingan global,” katanya seraya mengingatkan.
Indonesia, Jokowi mengungkapkan, pernah menjadi tempat bagi negara lain untuk belajar tentang Islam, seni budaya, dan ilmu pengetahuan serta teknologi.
“Kebanggaan inilah yang harus kita rebut kembali, kebanggaan terhadap kreasi dan karya sendiri, kebanggaan terhadap produk sendiri,” kata Jokowi menegaskan.
(djm/djm)