Aksi Baku Tembak di Senayan, Pelaku Pakai Pistol Ilegal

CNN Indonesia
Minggu, 10 Sep 2017 16:05 WIB
Polisi telah melakukan uji laboratorium forensik terhadap proyektil yang menempel di bagian mobil korban. Hasilnya, peluru itu tidak memiliki izin.
Ilustrasi penembakan. (Thinkstock/Smitt).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok pemuda yang melakukan aksi tembak menembak di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/9) dini hari lalu, rupanya menggunakan senjata api ilegal.

Kepala Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Polisi Lukman Cahyono mengatakan, pihaknya telah melakukan uji laboratorium forensik terhadap proyektil yang menempel di bagian mobil. Hasilnya, dinyatakan bahwa peluru yang digunakan pelaku tidak memiliki izin.

"Ilegal. Itu (proyektil) dari senjata‎ revolver kaliber 38," kata Lukman saat dikonfirmasi, Minggu (10/9).
Menurutnya, jenis senjata api yang digunakan pelaku tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang dan harus disertai surat izin resmi dari kepolisian. Senjata api itu juga tidak boleh dibawa dalam aktivitas sehari-hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada mekanismenya, bisa untuk olahraga tetapi senjata harus dititipkan di gudang, tidak bisa dibawa-bawa," ujar Lukman.

Dia pun menyampaikan, polisi telah memeriksa seluruh saksi, mulai dari 10 orang yang melakukan aksi tembak menembak, korban, pedagang, dan beberapa tukang parkir di kawasan Senayan.
Namun, Lukman menambahkan, seluruh saksi yang telah diperiksa belum dapat menggambarkan secara jelas perihal identitas pelaku.

"Saksi-saksi itu belum ada yang secara jelas menggambarkan identitas pelaku, apalagi pelat (nomor polisi) mobil yang mereka gunakan," katanya.

Sebelumnya, Lukman menyampaikan sekelompok pemuda melakukan aksi tembak menembak di kawasan Senayan pada Selasa (5/9) dini hari. Meski demikian tidak terdapat korban jiwa dari inisiden tersebut.
Menurutnya, insiden itu didasari adu mulut yang terjadi antara dua kelompok. Aksi tembak menambak terjadi setelah adu mulut berakhir dengan damai dan satu kelompok yang terdiri dari 10 orang pun memutuskan pergi menggunakan mobil Toyota Avanza.

"Cek-cok sepele hanya karena tersinggung lihat-lihatan saja," ujar Lukman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER