BIN Konfirmasi Pembelian 500 Pucuk Senjata Laras Pendek

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 25 Sep 2017 11:01 WIB
Badan Intelijen Negara membenarkan telah mengusulkan pembelian 500 senjata berjenis pistol yang masuk dalam APBN Perubahan 2017.
Sejumlah senjata baru produksi PT Pindad dipamerkan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 9 Juni 2016. (CNN Indonesia/Ilustrasi/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Intelijen Negara mengonfirmasi soal pembelian 500 senjata laras pendek buatan Pindad untuk keperluan pendidikan intelijen.

Pembelian senjata itu diklaim sudah masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKAKN/L) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN P) 2017.

"Sudah masuk (RKAKN/L APBN P). (Jenisnya) Pistol," ujar Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/9).
Wawan tidak menjelaskan lebih lanjut tentang jenis dan merek senjata laras pendek yang dimaksud.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto sebelumnya telah mengklarifikasi pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait isu impor 5.000 senjata ilegal.
Wiranto menjelaskan, informasi yang benar adalah pengadaan 500 pucuk senjata laras pendek buatan Pindad oleh BIN untuk keperluan pendidikan intelijen.

"Saya sudah panggil Panglima TNI dan Polri. Ini hanya masalah komunikasi yang tidak tuntas terkait pembelian senjata itu. Setelah saya tanya, saya cek, ini adalah pembelian 500 pucuk senjata dari Pindad untuk sekolah intelijen," kata Wiranto di kantornya, Jakarta Pusat, Minggu (24/9).
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER