Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan menyelidiki penyebaran spanduk berisi tulisan provokatif yang ditemukan di dua lokasi DKI Jakarta.
Spanduk berlatar putih yang terpasang di kawasan Kemang, Jakarta Selatan itu memuat tulisan agar warga negara Amerika Serikat segera diusir dari Indonesia.
Sementara spanduk putih dengan permintaan untuk mengusir Duta Besar Amerika Serikat dari Indonesia terpasang di Jembatan Penyeberangan Orang Dukuh Atas yang menjadi perbatasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan kaji tulisannya apa untuk menyelidiki lebih lanjut," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/10).
Argo mengatakan, pihaknya meminta kepada Satuan Petugas Polisi Pamong Praja untuk melepas spanduk-spanduk yang dapat menuai provokasi.
"Kami akan koordinasi dengan Satpol PP terkait spanduk tersebut untuk diturunkan yang kira-kira mengganggu," ucapnya.
Spanduk-spanduk yang terpasang secara tiba-tiba pada pagi ini diduga berkaitan dengan kasus penolakan Amerika Serikat terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Sabtu (21/10).
Gatot bersama istrinya dijadwalkan pergi ke AS demi memenuhi undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford, Jr. untuk menghadiri acara konferensi bernama Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations (VEOs) di Washington pada 23-24 Oktober mendatang.
Kabar penolakan ini disampaikan pihak Emirates, maskapai penerbangan yang sedianya akan membawa Gatot bersama istrinya ke negeri Paman Sam.
 Spanduk penolakan pada Dubes AS di Dukuh Atas.(Dok. Istimewa) |
Gatot seharusnya menumpang pesawat Emirates EK 0357 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng sekitar pukul 17.00 WIB. Sejumlah administrasi dan kelengkapan visa pun dilaporkan telah dipenuhi Gatot bersama sejumlah delegasi Indonesia lainnya.
Namun, beberapa saat sebelum keberangkatan, Badan perlindungan perbatasan dan bea cukai AS mengeluarkan pemberitahuan bahwa Gatot dan istrinya tidak diperkenankan memasuki wilayah AS.
Pemerintah AS melalui kedutaan besarnya di Jakarta sudah meminta maaf. Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Erin Elizabeth McKee bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. AS pun sudah memberi lampu hijau kepada Gatot sekiranya masih ingin bertolak ke AS.