Selain Gatot Nurmantyo, Yusril Dua Kali Ditolak Masuk AS

CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2017 23:15 WIB
Pada 2015 dan 2016, Yusril Ihza Mahendra ditolak masuk AS. Dia tak pernah tahu alasan penolakan tersebut.
Pada 2015 dan 2016, Yusril Ihza Mahendra ditolak masuk AS. Dia tak pernah tahu alasan penolakan tersebut. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra rupanya pernah mengalami pengalaman serupa dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang ditolak masuk ke Amerika Serikat.

Yusril bahkan dua kali gagal masuk ke Negeri Paman Sam itu. Saat itu, dia berencana datang untuk memberikan pidato atas undangan resmi dari sebuah lembaga negara di AS.

"Saya juga pernah ditolak masuk AS tahun 2015 dan 2016. Kalau Pak Gatot mungkin sudah dikasih visa tapi ditolak masuk, kalau saya visa saja enggak dikasih," ujar Yusril ditemui di Jakarta, Selasa (24/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yusril mengaku tak pernah tahu alasan penolakan tersebut, padahal ia telah membayar biaya visa masuk ke AS lebih dari Rp30 juta. Ia juga kecewa karena pihak kedutaan tak mengembalikan biaya pembayaran visa tersebut.

"Saya sekeluarga waktu itu bayarnya lebih dari Rp30 juta. Kalau dua kali kan jadi Rp60 juta. Saya heran uang permohonan visa diambil, tapi visanya enggak dikasih," katanya.

Yusril meminta pemerintah mengevaluasi kebijakan bebas visa di Indonesia. Hingga Mei 2017, pemerintah telah membebaskan visa kunjungan bagi warga dunia di 169 negara.


Ahli hukum tata negara ini menilai, kebijakan bebas visa ini mestinya memiliki hubungan timbal balik atau saling menguntungkan satu sama lain. Jika tidak, kebijakan itu justru merugikan bagi Indonesia.

Yusril membandingkan dengan kebijakan visa yang diterapkan saat dirinya menjabat sebagai menteri kehakiman. Saat itu pihaknya mencabut sejumlah visa negara tetangga.

"Prinsipnya kalau saya hanya mau beri bebas visa kalau resiprokal. Kalau tidak, ya enggak mau juga kasih bebas visa," ucapnya.


Gatot ditolak masuk ke AS pada 21 Oktober lalu. Saat itu, dia bersama istrinya dijadwalkan pergi ke AS demi memenuhi undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford, Jr.

Gatot berencana menghadiri acara konferensi bernama Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations di Washington pada 23-24 Oktober 2017. Konferensi itu merupakan pertemuan angkatan bersenjata se-Asia Pasifik.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER