Tito Karnavian Belum Siap 'Sikut-sikutan' di Dunia Politik

CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2017 14:19 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, hingga kini, belum tertarik masuk ke dunia politik. Dia lebih tertarik terjun ke dunia pendidikan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, belum tertarik masuk ke dunia politik hingga saat ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengaku belum tertarik masuk ke dunia politik hingga saat ini.

Dia mengatakan, politik adalah dunia yang penuh dengan aksi saling sikut dan gaduh.

"Sampai hari ini saya belum tertarik, dunia politik dunia yang banyak sikut-sikutan. Dunia yang sangat ribut," kata Tito usai dikukuhkan menjadi Guru Besar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (26/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lanjutnya, sistem pembayaran gaji sebagai seorang birokrat yang tidak jelas dan membuka celah potensi melakukan korupsi juga menjadi alasannya belum tertarik untuk terjun ke dunia politik.

"Kalau di birokrasi gajinya tidak jelas, segala macam. Potensi untuk korupsi juga tinggi," katanya.

Jenderal bintang empat itu mengaku lebih tertarik untuk terjun ke dunia pendidikan, setelah menanggalkan jabatan Kapolri nanti. Tito akan pensiun dari kepolisian pada tahun 2022.

Menurutnya, pendidikan adalah dunia yang memiliki suasana lebih tenang.

Tito mengatakan, dunia pendidikan juga akan memberikan kesempatan bagi dirinya untuk mengatur waktu sendiri.

Selain itu, lanjutnya, semangat untuk mengajar, berbagi, dan meneliti juga dapat tersalurkan lewat dunia pendidikan.

"Kalau di pendidikan suasana lebih tenang, kita bisa atur ritme sendiri. Kalau hobi di pendidikan, ya otomatis akan tersalurkan semangat untuk mengajarnya, sharing, dan meneliti," tutur mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Namun, Tito menegaskan bahwa ia terobsesi untuk menjadi tenaga pengajar di tingkat internasional.
Menurutnya, gelar profesor di bidang terorisme yang telah diraih dan pengalamannya selama ini dapat menjdi modal untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Tito Karnavian Belum Siap 'Sikut-sikutan' di Dunia PolitikKapolri Jenderal Tito Karnavian. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
"Saya tentu tidak ingin secara lokal. Jujur, keinginan saya, obsesi saya jadi pengajar di tingkat internasional, karena kebetulan saya di bidang terorisme ini adalah akademisi sekaligus praktisi,” kata dia.

"Jadi saya pikir, saya memiliki pengalaman pengetahuan sistematis dari keakademisan, tapi memiliki pengetahuan di bidang empirik, berdasarkan pengalaman," ucap Tito.

Lebih jauh, Tito mengaku meraih gelar profesor di bidang terorisme setelah memenuhi sejumlah persyaratan, seperti membuat buku, jurnal, dan menjadi pembicara di sejumlah forum nasional dan internasional.

Gelar ini diperoleh berdasarkan pengalaman empiriknya yang telah bergelut dalam bidang pemberantasan tindak pidana terorisme sejak 1999.

"Selain itu, saya ikut sekolah formal dan kursus mulai di Amerika, Inggris, Australia, Inggris, Singapura, dan studi banding di banyak negara," ujar dia.

Dia menambahkan, hal ini dapat menjadi modal setelah pensiun nanti dalam mewujudkan keinginan terjun ke dalam dunia sebagai tenaga pengajar yang memiliki jangkauan global.

"Ini siap-siap kalau sudah pensiun karena saya suka di bidang pendidikan, tidak perlu lari ke sana ke mari," tutur dia.

Tito dianugerahi gelar profesor sekaligus dikukuhkan sebagai Guru Besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme oleh PTIK.

Acara pengukuhan dilakukan dalam sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Gubernur PTIK yang juga selaku Ketua PTIK Inspektur Jenderal Remigius Sigid Tri Harjanto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER