Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan ada pergeseran titik banjir di Jakarta. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut Kemang, Jakarta Selatan, jadi salah satu kawasan rawan banjir.
"Di Jakarta ada pergeseran daerah rawan banjirnya, dari dulu paling banyak sekitar Kampung Pulo pindah ke Kemang, mungkin di bulan Oktober wilayah Kemang sudah banjir hampir empat kali," kata Sutopo di Graha BNPB, Kamis (26/10).
Selain Kampung Pulo, kata Sutopo wilayah Bukit Duri yang dulu kerap menjadi langganan banjir saat ini sudah tertangani dengan proyek normalisasi sungai, sehingga kemungkinan banjir sangat kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara wilayah Kemang, lanjut Sutopo, justru menjadi wilayah rawan banjir, sehingga ketika hujan turun dengan intensitas lebat maka kemungkinan banjir sangat tinggi.
"Karena kalinya sudah sedemikian terdegradasi, mengalami kerusakan dan untuk normalisasi memerlukan biaya cukup besar," ujarnya.
Selain biaya besar untuk normalisasi, Sutopo berpendapat, masalah permukiman penduduk yang tinggal di bantaran sungai juga menjadi kendala dalam proses normalisasi.
"Menyangkut tadi masalah penduduk yang menempati daerah yang diperuntukkan untuk banjir," ucap Sutopo.
BNPB mencatat, daerah rawan banjir di Jakarta terdapat di 125 kelurahan dan 643 RW. Sutopo menuturkan, faktor penyebab banjir di Jakarta disebabkan permasalahan yang terjadi di daerah aliran sungai.
"Faktor banjir Jakarta aspek yang terjadi di hulu, bagian tengah, maupun wilayah Jakarta, terutama sungai yang sempit dangkal dan banyak masyarakat yang tinggal di bantaran sungai," tuturnya.
Selain itu, faktor tingginya curah hujan juga memberikan dampak pada kemungkinan terjadinya banjir di Jakarta.