Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada potensi wisata erupsi dari letusan Gunung Agung. Hal itu bisa jadi pendongkrak pariwisata Bali yang terpuruk akibat letusannya. Syaratnya, perlu ada kepatuhan terhadap batas zona aman.
"Di sana ada potensi yang bisa digali; wisata erupsi, menarik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Graha BNPB, Kamis (26/10).
Inspirasi potensi wisata erupsi Gunung Agung tersebut datang dari peristiwa letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara, yang masih terus meletus hingga sekarang. Dalam radius aman, letusan Gunung Sinabung tersebut bisa dimanfaatkan sebagai potensi wisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sinabung melihat dari mana pun aman. Ada (pemotretan)
pre-wedding dengan latar belakang Sinabung," ujar Sutopo.
Sama halnya dengan Sinabung. Sutopo menyebut, zona aman dari potensi letusan Gunung Agung pun bisa dimanfaatkan untuk wisata.
"Melihat di luar zona aman. (Potensi wisatanya) perlu dikembangkan. Bicara gunung meletus tidak hanya musibah, tapi juga berkah," ucap dia.
Masyarakat maupun wisatawan, katanya, tak perlu khawatir untuk menyaksikan secara langsung letusan Gunung Agung selama masih dalam zona aman yang telah ditetapkan. Jika pun letusan Gunung Agung besar, dampak yang dirasakan oleh masyarakat di zona aman hanya berupa abu vulkanik saja.
"Tidak harus takut, namun persiapkan untuk mengatasinya, masker, air mineral, obat tetes mata, baju lengan panjang, topi, jaket sehingga aman dari abu," tuturnya.
Wisata erupsi Gunung Agung tersebut, menurutnya juga bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk menghidupkan kembali pariwisata Bali yang sempat turun akibat kenaikan status Gunung Agung.
"Kesempatan baru untuk menarik turis lokal maupun mancanegara melakukan Lava Tour Gunung Agung atau menikmati pesta kembang api alam," kata Sutopo.
Setidaknya ada dua lokasi strategis untuk melihat peristiwa letusan Gunung Agung. Pertama, dari laut, dari lokasi ini bisa mendapatkan gambar lontaran batu pijar dari kawah Gunung Agung. Kedua dari Pura Lempuyang, yang akan menghasilkan gambar letusan Gunung Agung dengan foreground pura.
Meski begitu, Sutopo tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memperbarui informasi perihal zona aman dari letusan Gunung Agung. Pasalnya, zona aman itu bisa berubah sewaktu-waktu sesuai rekomendasi dari PVMBG.
Di sisi lain, Sutopo juga menyampaikan perlu adanya sinergi dari pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat sekitar agar potensi wisata erupsi Gunung Agung tersebut bisa direalisasikan, sehingga nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Ditemui di kantor Kemenko Maritim, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, bencana Gunung Agung berdampak pada pariwisata Bali. Buktinya, kunjungan wisatawan ke Bali turun hingga 30 persen.