Tarik Minat PKL, Pasar Jaya Revitalisasi Blok G Tanah Abang
Mesha Mediani | CNN Indonesia
Jumat, 10 Nov 2017 09:42 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menyatakan pihaknya akan segera merevitalisasi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Revitalisasi tersebut guna menarik minat kembali para pedagang yang berangsur-angsur meninggalkan Blok G karena sepi pengunjung. Salah satu faktor penyebab sepinya pembeli karena kurangnya fasilitas.
"Pedagang pasar Blok G banyak yang turun jadi PKL (pedagang kaki lima) karena pasarnya sepi. Pasarnya sepi karena fasilitasnya tidak ada parkiran mobil," kata Arief ketika dihubungi, Kamis (9/11).
Tidak tersedianya parkir mobil menyulitkan pelaku bisnis grosir di sana. Blog G sejauh ini hanya punya lahan parkir khusus motor dengan daya tampung sekitar 1.200 unit. Sedangkan kios Blok G sendiri berjumlah 2.200 unit.
Saat ini, keadaan blok G yang diresmikan pada 2 September 2013 silam oleh Gubernur DKI Jakarta terdahulu Joko Widodo itu memang tampak kurang terawat. Karenanya, Arief menilai, revitalisasi Blog G menjadi cara yang mungkin bisa dilakukan saat ini untuk mengembalikan para pedagang yang kini memenuhi trotoar.
"Dengan direnovasinya Blok G, diminta supaya pedagang Blok G enggak boleh lagi berjualan di bawah," ujarnya melanjutkan.
Arief menambahkan, revitalisasi Blok G juga dilakukan PD Pasar Jaya, yakni dengan membangun gedung baru Blok G di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berada di kawasan Stasiun Tanah Abang. Sementara lahan Blok G yang sekarang akan dibangun rusun terpadu.
PD Pasar Djaya rencananya akan membuat Blok G menjadi pasar mixed used yang terintegrasi dengan rusun. Rencana itu sebenarnya sudah dicanangkan oleh PD Pasar Jaya bersama Dinas Perumahan dan Permukiman DKI sejak tahun 2016.
"Cuma hambatannya dari dulu adalah tentang lokasi pemindahan pedagang. Makanya sekarang kita mau seriuskan lagi, supaya bisa dibangun (gedung baru Blog G)," ujar Arief
Mengenai lahan untuk gedung baru Blok G, PD Pasar Djaya baru berkirim surat kepada PT KAI perihal permohonan peminjaman lahan untuk tempat penampungan sementara (TPS) bagi para pedagang blok G saat ini. Kemungkinan PT KAI baru akan merespons pekan depan.
"Lagi mencari lahan TPS-nya. Kita sudah bersurat ke PT KAI atas arahan Pak Wagub (Sandiaga Uno), juga berkoordinasi untuk mencari lahan lainnya," kata Arief.
Arief juga merencanakan terbangunnya sky bridge atau jembatan layang yang menghubungkan Stasiun KA Tanah Abang dengan Blok G, Blok F, Blok A, dan Blok B. Sky bridge ini guna menjaga pergerakan pengunjung pasar di jembatan saja dan mencegah mereka tumpah ruah sampai ke jalan.
"Itu yang kemudian kita mau koneksikan. Kita lagi bikin supaya Blok G bisa cepat dibangun," ujar Arief.
Namun demikian, ia mengaku belum bisa menargetkan kapan pembangunan gedung baru Blok G akan bisa dimulai. Yang jelas, proyek tersebut kurang lebih memakan waktu dua tahun untuk diselesaikan.
Terkait dengan semrawutnya kawasan Pasar Tanah Abang, Arief tak memungkirinya. Namun, dia enggan mencampuri urusan penertiban PKL.
"Kalau urusan wilayah, kita enggak ikut-ikutan. Tetapi karena kita punya peran juga, kalau PKL mau dirapikan maka kita lagi kerja sama Dinas UMKM DKI (usaha mikro, kecil, dan menengah) untuk mendata (PKL)," kata Arief. (osc/djm)
Revitalisasi tersebut guna menarik minat kembali para pedagang yang berangsur-angsur meninggalkan Blok G karena sepi pengunjung. Salah satu faktor penyebab sepinya pembeli karena kurangnya fasilitas.
"Pedagang pasar Blok G banyak yang turun jadi PKL (pedagang kaki lima) karena pasarnya sepi. Pasarnya sepi karena fasilitasnya tidak ada parkiran mobil," kata Arief ketika dihubungi, Kamis (9/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, keadaan blok G yang diresmikan pada 2 September 2013 silam oleh Gubernur DKI Jakarta terdahulu Joko Widodo itu memang tampak kurang terawat. Karenanya, Arief menilai, revitalisasi Blog G menjadi cara yang mungkin bisa dilakukan saat ini untuk mengembalikan para pedagang yang kini memenuhi trotoar.
Arief menambahkan, revitalisasi Blok G juga dilakukan PD Pasar Jaya, yakni dengan membangun gedung baru Blok G di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang berada di kawasan Stasiun Tanah Abang. Sementara lahan Blok G yang sekarang akan dibangun rusun terpadu.
PD Pasar Djaya rencananya akan membuat Blok G menjadi pasar mixed used yang terintegrasi dengan rusun. Rencana itu sebenarnya sudah dicanangkan oleh PD Pasar Jaya bersama Dinas Perumahan dan Permukiman DKI sejak tahun 2016.
 Blog G Pasar Tanah Abang akan direvitalisasi oleh PD Pasar Jaya. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra). |
"Cuma hambatannya dari dulu adalah tentang lokasi pemindahan pedagang. Makanya sekarang kita mau seriuskan lagi, supaya bisa dibangun (gedung baru Blog G)," ujar Arief
Mengenai lahan untuk gedung baru Blok G, PD Pasar Djaya baru berkirim surat kepada PT KAI perihal permohonan peminjaman lahan untuk tempat penampungan sementara (TPS) bagi para pedagang blok G saat ini. Kemungkinan PT KAI baru akan merespons pekan depan.
"Lagi mencari lahan TPS-nya. Kita sudah bersurat ke PT KAI atas arahan Pak Wagub (Sandiaga Uno), juga berkoordinasi untuk mencari lahan lainnya," kata Arief.
Arief juga merencanakan terbangunnya sky bridge atau jembatan layang yang menghubungkan Stasiun KA Tanah Abang dengan Blok G, Blok F, Blok A, dan Blok B. Sky bridge ini guna menjaga pergerakan pengunjung pasar di jembatan saja dan mencegah mereka tumpah ruah sampai ke jalan.
"Itu yang kemudian kita mau koneksikan. Kita lagi bikin supaya Blok G bisa cepat dibangun," ujar Arief.
Namun demikian, ia mengaku belum bisa menargetkan kapan pembangunan gedung baru Blok G akan bisa dimulai. Yang jelas, proyek tersebut kurang lebih memakan waktu dua tahun untuk diselesaikan.
Terkait dengan semrawutnya kawasan Pasar Tanah Abang, Arief tak memungkirinya. Namun, dia enggan mencampuri urusan penertiban PKL.
"Kalau urusan wilayah, kita enggak ikut-ikutan. Tetapi karena kita punya peran juga, kalau PKL mau dirapikan maka kita lagi kerja sama Dinas UMKM DKI (usaha mikro, kecil, dan menengah) untuk mendata (PKL)," kata Arief. (osc/djm)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK