Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,1 SR kembali mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 17.45 WITA, Sabtu (25/11). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut membuat warga berhamburan keluar rumah untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa menimpa mereka. Warga yang berada di rumah langsung berlarian di kawasan Jalan Malaya, Kecamatan Palu Selatan.
Banyak penghuni kos di wilayah tersebut berhamburan ke jalan sambil berteriak ketakutan. Mereka khawatir ada bangunan yang runtuh dan tertimpa benda berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gempanya cukup keras dan lama," kata Marlines Lapoliwa, ibu rumah tangga di Jalan Malaya, Kelurahan Biroburi Selatan, seperti dikutip
Antara.
BMKG menyampaikan, gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi itu berpusat di darat, 5 km arah utara Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa.
Selain di Palu, Donggala, dan Sigi, dampak gempa juga dirasakan di Kabupaten Perigi Moutong dalam skala intensitas II Sig-BMKG (III-IV MMI).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Jakarta Moch Riyadi mengatakan, gempa dipicu penyesaran dengan mekanisme obligue normal yaitu penyesaran dengan kombinasi pergerakan mendatar dan turun.
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa dangkat akibat aktivitas sesar yang diduga merupakan sesar Palukoro," kata Riyadi.
Hingga kini hasil monitoring BMKG belum menunjukan ada aktivitas gempa susulan. Masyarakat di Kota Palu dan Kabupaten Donggala pun diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempabumi 5,1 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di sekitar Kota Palu.
(pmg)