Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mempertanyakan tujuan reuni alumni 212. Dia tidak mengerti maksud Presidium Alumni 212 menggelar reuni, karena menurutnya, peserta aksi 212 bersifat temporer.
Wiranto berpendapat, aksi tahun 2016 dilakukan karena sejumlah kelompok menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Gubernur DKI kan sudah dilantik, hal temporer sudah selesai. Beda dengan reuni sekolah. Kalau temporer reuni dan alasannya saya belum tahu," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (29/11).
 Menkopolhukam Wiranto. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
Wiranto berencana mengumpulkan tokoh aksi 212 guna menanyakan maksud dan tujuan reuni itu. Menurutnya, pengerahan masyarakat bisa mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira tidak tepat saat ini kita ramai lagi mengumpulkan massa dalam rangka reuni," ucap mantan Panglima ABRI ini.
Masyarakat disebut juga butuh ketenangan terutama menyambut Pilkada serentak tahun depan. Stabilitas dan politik yang kondusif sangat diperlukan dalam menyongsong tahun politik.
"Jangan membuang energi yang tidak perlu. Lebih baik fokus memenangkan kompetisi global," tuturnya.
Presidium 212 berencana menggelar kongres nasional pada 30 November dan 1 Desember untuk mempersiapkan reuni yang bertujuan mempererat hubugan di daerah.
Wakil Ketua Panitia Reuni Alumni 212 Slamet Ma'arif mengklaim kongres nasional akan dihadiri 500 orang dari berbagai daerah.
Dewan Pembina Presidium Alumni 212 (PA 212) Amien Rais juga mengajak umat muslim di seluruh Indonesia untuk mengikuti peringatan satu tahun Aksi 212 di kawasan Monas Jakarta.
(ugo/gil)