'Amarah di Reuni Akbar Lebih Rendah dari Aksi 212'

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Des 2017 16:23 WIB
Peserta Reuni Alumni 212 mengakui bahwa amarah massa kali ini tak sekuat dengan Aksi 212 yang menuntut penangkapan terhadap Ahok.
Ribuan peserta Reuni Alumni 212 berkumpul di Monas, Jakarta, Sabtu (2/12). (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah peserta Reuni Alumni 212 disebut tidak lebih ramai ketimbang Aksi 212. Namun, kondisinya lebih tertib, dengan tingkat amarah massa yang lebih rendah. Sejumlah peserta pun mengaku akan kembali ikut serta jika ada aksi lanjutan.

Ika, mahasiswi asal Jakarta yang ikut serta dalam Reuni Alumni 212, mengatakan dirinya ambil bagian dalam Aksi 212, pada 2 Desember 2016. Kala itu, massa melakukan jalan kaki atau long march dari Masjid Istiqlal, Monas, hingga Bundaran Hotel Indonesia.


Dia mengakui bahwa aksi 212 tahun lalu lebih riuh dibanding Reuni Alumni 212 ini. Faktor tuntutan massa agar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar ditangkap dan diturunkan dari kursi Gubernur DKI berperan besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun lalu mungkin amarahnya lebih tinggi kan karena ada kasus kejadian (penistaan agama) tersebut. Jadi mungkin agak panas. Tetapi sekarang (Reuni 212) alhamdulillah masih tertib," ungkapnya, saat ditemui CNNIndonesia.com di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (2/12).

Terlepas dari itu, baginya acara Reuni Alumni 212 ini adalah ajang yang tepat bagi silaturahim umat Islam di Indonesia. Ia pun mengaku menikmati gelaran berkumpulnya ribuan kaum muslimin dengan damai di Monas itu.

"Seru, meski enggak ada konser segala macam, tapi melihatnya indah karena melihat kekompakan yang tertib dan damai," aku dia.

Gadis yang datang bersama segerombolan teman-teman ini juga menyatakan siap datang lagi di aksi 212 tahun depan. "Mau," timpalnya, sambil mengangguk.


Senada, Faisal, pelajar SMA asal Rawamangun, Jakarta Timur, menyebut bahwa Reuni kali ini tidka lebih ramai dari Aksi 212 pada tahun lalu. Sisi positifnya, gelaran reuni lebih tertib.

"Kalau tahun depan ada lagi, Insya Allah ikut kalau Allah kasih kesempatan," ujar dia.

Ia mengaku, motivasinya untuk datang ke Monas sejak subuh adalah demi mendengar berbagai ceramah dari para ulama sekaligus bersilaturahim dengan kaum muslimin lainnya.

"Kesannya sih bersyukur bisa berkumpul di sini memperingati Maulid Nabi Muhammad, sama ulama, dan umat Islam lain," kata Faisal.

Salah satu panitia acara Reuni Alumni 212, Lulu, mengatakan bahwa salah satu kunci ketertiban itu adalah susunan acara yang lebih terperinci daripada tahun lalu.


"Di Monas kan diam, enggak keliling, rapi dan bersih, karena jamaah pada tertib dan enggak amburadul seperti yang orang omongin," ucapnya.

Namun, ia tetap mengakui adanya sejumlah peserta yang menginjak dan menduduki rumput di kawasan Monas. Padahal, petugas sudah memasang tali pembatas, tanda peringatan di papan, maupun seruan secara lisan agar warga tidak menginjak atau menduduki rumput. Massa tampak acuh berseliweran di atas rumput.

"Itu yang bikin susah jalan. Harusnya lebih tertib. Ini supaya jadi pembelajaran tahun depan," tandas Lulu.

(arh/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER