Din Syamsuddin: AS Terapkan Standar Ganda terkait Yerusalem

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 07 Des 2017 13:33 WIB
Din Syamsuddin menilai pernyataan Trump menunjukkan ketidakseriusan AS dalam menghadirkan perdamaian bagi Palestina dan Israel.
Din Syamsuddin menilai pernyataan Trump menunjukkan ketidakseriusan AS dalam menghadirkan perdamaian bagi Palestina dan Israel. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina (PPIP) Din Syamsuddin mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memindahkan kedutaan besar dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan, pernyataan Trump menunjukkan ketidakseriusan AS dalam menghadirkan perdamaian bagi Israel-Palestina.

"Keputusan tersebut membuka dan membuktikan kedok standar ganda AS selama ini yang tidak bersungguh-sungguh menyelesaikan konflik Israel-Palestina secara berkeadilan," kata Din dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (7/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keputusan tersebut, kata Din, akan mematikan proses perdamaian yang telah berlangsung lama dan akan mendorong radikalisasi di kalangan umat Islam.

"Sebagai reaksi terhadap radikalisme dan ketidakadilan global yang diciptakan AS," ujarnya.

Din menyarankan, Yerusalem sebaiknya dibagi menjadi dua wilayah, yaitu timur untuk Palestina dan barat untuk Israel. Opsi lain, Yerusalem dijadikan sebagai kota suci internasional bagi pemeluk tiga agama samawi yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.


Din meminta Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memainkan perannya dan mendesak Trump segera menarik kembali keputusannya.

"Untuk melakukan langkah politik dan diplomatik untuk membatalkan atau mengabaikan keputusan tersebut," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyesalkan kebijakan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak AS tehadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan itu," ujar Jokowi di Istana Bogor.


Jokowi menilai, pengakuan Trump telah melanggar resolusi PBB di mana AS turut menjadi anggotanya, "Ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia," kata Jokowi. (pmg/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER