Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga orang jaringan teroris di Jawa Timur, Sabtu (9/12). Ketiganya merupakan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Iqbal menyebutkan ketiga identitas terduga teroris tersebut. Salah satu yang ditangkap bernama Paripung Dhani Pasandi alias Ipung. Dia tinggal di Jalan Raya Tanggulangin, Kalitengah, Sidoarjo, Jawa Timur. Ipung ditangkap di Jalan Raya Sumorame, Sidoarjo pada pukul 07.15 WIB.
Menurut Iqbal, Ipung termasuk dalam kelompok JAT yang bersama-sama dengan Isnaini Ramdhoni alias Dhoni, Moch Ramuji alias Kapten, Abdul Majid, Bagus Maskuron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Ipung) merencanakan pemboman kantor polisi di Surabaya pada tahun 2014. Berperan membeli dan menyiapkan bahan-bahan bom seperti asam nitrat, aseton, le nitrat, gelas takar, SCR dan kertas saring," kata Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com.
Terduga teroris berikutnya bernama Muhammad Muhidin Gani alias Abu Faros alias Deni. Pria yang tinggal di Jalan Ampel Kembang, Surabaya itu ditangkap di Gang Gading, Jalan Kedinding Lor, Surabaya.
Muhidin termasuk dalam kelompok jaringan Abu Jandal. Menurut Iqbal, Muhidin bergabung dengan ISIS di Suriah sebagai FTF dan sudah mengikuti tadrib askari dan Ribath.
Terduga teroris ketiga yang ditangkap bernama Kiki Rizky Abdul Kadir alias Kiki alias Abu Ukasah. Pria yang tinggal di Jalan Kemuning, Malang, Jawa Timur ini ditangkap pada pukul 09.28 WIB.
Keterlibatan Kiki di jaringan teroris termasuk dalam kelompok Abu Jandal. Sama seperti Muhidin, Kiki juga pernah bergabung dengan ISIS di Suriah sebagai FTF dan sudah mengikuti tadrib askari dan Ribath.
(pmg)