Menhub: LRT Akan Jadi Gaya Hidup Warga Indonesia

CNN Indonesisa | CNN Indonesia
Senin, 11 Des 2017 04:12 WIB
Pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang jelang perhelatan Asian Games 2018, dianggap menjadi salah satu transportasi alternatif di perkotaan.
Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang jelang perhelatan Asian Games 2018, dianggap menjadi salah satu transportasi alternatif di perkotaan. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Palembang, CNN Indonesia -- Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta dan Palembang jelang perhelatan Asian Games 2018, dianggap menjadi salah satu transportasi alternatif di perkotaan.

Kereta Api Ringan ini ditaksir akan menjadi salah satu gaya hidup masyarakat Indonesia. Namun pihaknya harus bekerja keras untuk melakukan sosialisasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan transportasi umum demi menekan kemacetan.

“Naik LRT akan jadi lifestyle masyarakat Indonesia, tapi butuh pengetahuan dan kesadaran. Karena LRT adalah angkutan masa depan,” ujarnya, seusai meninjau Zona I LRT Palembang di kawasan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Minggu (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sosialisasi ke masyarakat yang akan dilakukan menjadi tugas PT Kereta Api Indonesia. Keberadaan LRT di Palembang juga menjadi suatu keberuntungan bagi warga Sumsel.

Pasalnya, fasilitas LRT sudah ada sebelum terjadi kemacetan parah di Palembang. Ia berharap, dengan adanya LRT bisa mengubah pola hidup masyarakat, agar lebih efisien dari segala sektor. Seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, seperti mobil bermuatan kecil dan kendaraan roda dua.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi pun akan mengembangkan LRT ke berbagai kota besar di Indonesia.

Beberapa kota di Indonesia juga dibidik untuk dibangun LRT, seperti di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Solo, Jawa Tengah (Jateng), Bandung, Jawa Barat (Jabar), Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dan Makassar.

“Salah satunya karena tingkat kemacetan yang tinggi dan kepadatan penduduk, sudah pada titik tertentu,” ujarnya.


Tidak hanya di perkotaan, pihaknya berjanji akan melakukan studi untuk mengatasi keterbatasan fasilitas transportasi di Kabupaten di Sumsel. Diakuinya, penggunaan Kereta Api memang belum maksimal di daerah, padahal Kereta Api menjadi transportasi umum yang terjangkau.

Pola masyarakat di kabupaten, dilihatnya masih mengandalkan transportasi bus. Namun ke depannya, Kemenhub menargetkan enam bulan kedepan bisa melakukan studi untuk transportasi pedesaan.

“Kita akan meningkatkan frekuensi dan kualitas kereta api. Apakah nanti jadi buat shifting,” ungkapnya. (ref/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER