Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Malaysia karena diduga terkait kasus terorisme bernama Hanif.
“Hanif, itu yang di Malaysia,” kata Tito di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Rabu (13/12).
Dia menerangkan, Hanif merupakan buronan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri karena diduga terkait dengan aksi teror bom panci di Bandung, Jawa Barat pada tengah tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan
CNNIndonesia.com, Polri pernah menyebut nama Hanif sebagai pemberi ide kepada perakit bom panci yang meledak di Sekejati, Kota Bandung Jawa Barat yakni Agus Wiguna.
Hanif memberikan ide agar Agus melakukan serangan teror di tiga lokasi berbeda di Kota Bandung, yaitu Cafe Bali di Jalan Braga, Rumah Makan Celengan di Astana Anyar, dan sebuah gereja di kawasan Buah Batu, Bandung.
Tito pun menyatakan, Densus 88 telah mengangkut Hanif dari Malaysia ke Markas Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat
“(Terkait) bom panci di Bandung. Hari ini dia dibawa ke Jakarta,” ujar dia.
Lebih dari itu, kata Tito, Densus 88 juga menangkap empat terduga teroris di Kalimantan Barat dalam seminggu terakhir. Namun, dia belum membeberkan secara detail identitas keempat terduga teroris itu dan kronologi penangkapannya.
"Sudah seminggu ya operasi penangkapannya. Kalau saya tidak salah (penangkapan) enggak serempak," ujar jenderal bintang empat itu.
Tito menjelaskan, keempat terduga teroris itu diduga hendak berangkat ke Marawi, Filipina.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu mengaku telah memerintahkan Kepala Densus 88 untuk berkoordinasi dengan Kepolisian Diraja Malaysia dan Philippine National Police (PNP).
(wis)