Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, genangan air yang terjadi beberapa hari lalu, di Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, adalah akibat tersumbatnya dua dari tiga saluran air. Proyek Light Rail Transit (LRT) dan proyek kabel fiber optik disebut jadi penyebabnya.
"Problemnya adalah, sebenarnya, di sepanjang jalan (Rasuna Said) ini ada lima saluran. Di ujung sudut jalan, ada dua saluran air di bawah pembatas jalur cepat dan lambat, dan satu lagi di tengah yang sekarang jadi jalur LRT," kata dia, saat meninjau saluran air, di depan Gedung UOB, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (13/12) sore.
Ketika itu, ia didampingi Lurah Karet Joko Padmono dan Camat Setiabudi Dyan Airlangga Anies menuju lokasi. Berdasarkan laporan yang diterima Anies, dua dari lima saluran di sana tersumbat akibat tertutup proyek LRT dan tumpukan kabel fiber optik. Alhasil, hanya tiga saluran yang berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain saluran tertutup proyek LRT dan kabel fiber optik, lanjut Anies, kondisi drainase itu juga diperparah oleh tumpukan sampah.
"Ditambah ada tanah, ada sampah yang membuat hambatan lengkap jadi tertutup salurannya. Maka curah hujan tidak ada tempat untuk mengalir," kata dia.
Pemprov DKI, ujar dia, tak tinggal diam. Pembersihan saluran di sepanjang Jl. Rasuna Said sudah mulai dikerjakan. Proses pengerukan itu menghasilkan sejumlah tumpukan karung lumpur.
"Pertama, kita lakukan pemberesan tali (saluran) air. Kedua, pemberesan kabel-kabel fiber optik yang pemasangannya tidak memperhitungkan aliran air," terangnya
Ia pun menyebut Pemprov DKI akan segera memanggil pengelola kabel-kabel fiber optik. Bersama pengelola, ia akan mencari solusi soal posisi kabel fiber optik agar tidak menutupi lubang tali air.
"Nomor satu, kita tidak ingin dunia usaha terganggu. Tapi juga jangan dunia usaha mengganggu kebutuhan warga umum yaitu bebas banjir," tandasnya.
Pada Senin (11/12) siang lalu, hujan deras yang mengguyur ibu kota mengakibatkan Jalan HR. Rasuna said tergenang air setinggi 50 centimeter. Akibatnya, perjalanan warga terganggu dan dan laju bus Transjakarta sedikit terhambat.
(arh/gil)