Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie menyebut, kepergian Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Andi Mappetahang Fatwa alias AM. Fatwa hanya bentuk perpindahan dimensi. Ia pun merasa tak rela berpisah dengannya.
"Saya tidak mau berpisah dengan beliau (Fatwa). Beliau hanya dalam dimensi yang lain," ucap Habibie, saat melayat ke rumah duka, di Kompleks Bappenas, Pejaten, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/12).
Habibie ikut menyalati jenazah Fatwa dan menyampaikan ucapan duka citanya pada keluarga mendiang. Baginya, Fatwa adalah pejuang rakyat yang selalu berpihak pada masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus lanjutkan perjuangan beliau," ucap Habibie.
AM Fatwa aktif di dunia politik pasca-reformasi 1998 saat Habibie memerintah. Ketika itu, ia menjadi salah satu deklarator Partai Amanat Nasional (PAN).
Selain Habibie, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yurdhoyono (SBY) juga turut serta menyalatkan jenazah AM Fatwa.
Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga mantan calon Gubernur DKI Jakarta, juga terlihat mengikuti kunjungan itu.
SBY langsung menengok jenazah, lalu menyalatkannya. Setelah itu, Ketua Umum Partai Demokrat itu juga bersimpuh di hadapan Siti Nurjanah, istri almarhum Fatwa. Ia menyampaikan ucapan bela sungkawa sebelum menyapa awak media.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Hari ini kita semua berduka karena salah satu putra terbaik bangsa telah dipanggil Allah SWT," ucap SBY.
SBY mengaku sudah mengenal Fatwa saat keduanya bertemu pada perjuangan era Reformasi. Yudhoyono mengklaim berjuang di ranah militer, sementara Fatwa berjuang bersama barisan rakyat. Ia mengaku sangat senang berdiskusi dengan Fatwa. Bahkan, saat menjabat Presiden RI, SBY kerapkali menerima saran dan kritik dari Fatwa yang berkesan.
"Saya ingat beliau mengirimkan surat dengan pertanyaan kritis. Saya jawab denyan seksama sehingga ada hubungan baik. Ini yang saya sebut nafas demokrasi, check and balance," tutur dia.
AM Fatwa meninggal dunia pada pada Kamis (14/12) pagi, di Jakarta, dan meninggalkan seorang istri dan lima orang anak. Menurut keluarga, mendiang Fatwa menderita penyakit liver stadium 4. Jenazah disalatkan di rumah duka dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata usai salat Zuhur.
(arh/gil)