Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar terpilih Airlangga Hartarto menyatakan, pencabutan dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai calon gubernur yang didukung partai berlambang beringin sudah melalui kajian.
"Tentunya DPP telah mengkaji dan hal itu berdasarkan kajian yang ada," kata Airlangga di Balai Sidang JCC Senayan, Jakarta, Senin (18/12).
Airlangga membantah, pencabutan dukungan ke Ridwan alias Emil merupakan bentuk timbal balik yang diberikan kepada Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau timbal balik itu sesudah munas, tapi ini kan sebelum munas," katanya.
Di sisi lain, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, pencabutan itu sudah sesuai mekanisme karena Emil dinilai tidak konsisten dengan kesepakatan bersama yang diambil dengan Partai Golkar terkait calon pendampingnya.
Sebab, kata dia, Emil sendiri yang meminta Daniel Muttaqien sebagai pasangannya dan telah dikeluarkan surat keputusan. Namun ketika ditindaklanjuti pengurus DPD Golkar Jawa Barat, ternyata belum ada penentuan soal calon hingga saat ini.
"Artinya, tidak konsisten melaksanakan kesepakatan. Itulah pertimbangan dasar sehingga Partai Golkar mencabut daripada rekomendasi Ridwan Kamil," kata Nurdin.
Nantinya, kata Nurdin, tim pilkada pusat akan menentukan nama pengganti Emil pada 20 Desember atau sesudah munaslub diselenggarakan. "Kita akan menentukan cagub Jabar dalam rapat tim pilkada pusat," katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, berdasarkan informasi yang telah diselidiki, ternyata Emil menggelar konvensi untuk menentukan calon pendampingnya.
"Bahkan ada nama baru yang masuk. Oleh karena itu, Pak Airlangga kemarin setelah lakukan pertemuan khusus kemudian diambil keputusan itu," ujar Idrus.
Pencabutan dukungan Ridwan Kamil ini diketahui dalam surat keputusan DPP Partai Golkar yang diperoleh
CNNIndonesia.com, Minggu (17/12). Surat Nomor R-552/GOLKAR/XII/2017 bertanggal 17 Desember 2017 itu ditandatangani Ketum Airlangga Hartarto dan Sekjen Idrus Marham.
Keluarnya Golkar dari koalisi membuat kursi dukungan kepada Ridwan Kamil menjadi 21 kursi DPRD, yakni PPP sebanyak 9 kursi, PKB sebanyak 7 kursi, dan NasDem sebanyak 5 kursi.
(pmg/djm)