Usai 'Ceraikan' Ridwan Kamil, Golkar Siap Merapat ke PDIP
Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Selasa, 19 Des 2017 06:43 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golkar kembali membuka diri untuk menjajaki koalisi dengan partai lain usai 'menceraikan' Ridwan Kamil untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, koalisi itu salah satunya termasuk dengan PDIP. Komunikasi intensif pernah dilakukan Golkar dengan PDIP beberapa bulan lalu sebelum akhirnya mengusung Emil, sapaan Ridwan.
"Bahkan pada waktu itu lebih maju lagi, tapi kan politik dinamis, kemudian ada perubahan yang ada," kata Idrus di Balai Sidang JCC, Senayan, Jakarta kemarin.
Di level pengurus daerah, PDIP dan Golkar diketahui sudah mengarah dukungan kepada Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Namun, komunikasi itu kandas karena pencalonan Ridwan dengan Daniel Muttaqien.
Idrus menjelaskan, nantinya Golkar akan melihat kembali survei untuk menentukan pilihan sebagai pengganti Ridwan di posisi bakal calon gubernur Jawa Barat.
Namun, kata dia, peluang pencalonan Dedi untuk diusung Golkar masih terbuka lebar. Apalagi Golkar punya kebijakan untuk mengutamakan kadernya.
"Saya katakan kalau kembali titik nol maka prinsip Partai Golkar mengedepankan kader dan mengedepankan pengurus. Dedi Mulyadi adalah Ketua Golkar (Jabar), kan cara berpikir begitu," kata Idrus.
Pencabutan dukungan Ridwan Kamil ini diketahui dalam surat keputusan DPP Partai Golkar yang diperoleh CNNIndonesia.com, Minggu (17/12). Surat Nomor R-552/GOLKAR/XII/2017 bertanggal 17 Desember 2017 itu ditandatangani Ketum Airlangga Hartarto dan Sekjen Idrus Marham.
Keluarnya Golkar dari koalisi pendukung membuat kursi dukungan kepada Ridwan Kamil menjadi 21 kursi DPRD yang terdiri dari PPP 9 kursi, PKB 7 kursi, dan NasDem 5 kursi. (osc)
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, koalisi itu salah satunya termasuk dengan PDIP. Komunikasi intensif pernah dilakukan Golkar dengan PDIP beberapa bulan lalu sebelum akhirnya mengusung Emil, sapaan Ridwan.
"Bahkan pada waktu itu lebih maju lagi, tapi kan politik dinamis, kemudian ada perubahan yang ada," kata Idrus di Balai Sidang JCC, Senayan, Jakarta kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di level pengurus daerah, PDIP dan Golkar diketahui sudah mengarah dukungan kepada Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Namun, komunikasi itu kandas karena pencalonan Ridwan dengan Daniel Muttaqien.
Idrus menjelaskan, nantinya Golkar akan melihat kembali survei untuk menentukan pilihan sebagai pengganti Ridwan di posisi bakal calon gubernur Jawa Barat.
Namun, kata dia, peluang pencalonan Dedi untuk diusung Golkar masih terbuka lebar. Apalagi Golkar punya kebijakan untuk mengutamakan kadernya.
"Saya katakan kalau kembali titik nol maka prinsip Partai Golkar mengedepankan kader dan mengedepankan pengurus. Dedi Mulyadi adalah Ketua Golkar (Jabar), kan cara berpikir begitu," kata Idrus.
Pencabutan dukungan Ridwan Kamil ini diketahui dalam surat keputusan DPP Partai Golkar yang diperoleh CNNIndonesia.com, Minggu (17/12). Surat Nomor R-552/GOLKAR/XII/2017 bertanggal 17 Desember 2017 itu ditandatangani Ketum Airlangga Hartarto dan Sekjen Idrus Marham.
Keluarnya Golkar dari koalisi pendukung membuat kursi dukungan kepada Ridwan Kamil menjadi 21 kursi DPRD yang terdiri dari PPP 9 kursi, PKB 7 kursi, dan NasDem 5 kursi. (osc)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK