Jakarta, CNN Indonesia -- Tim laboratorium forensik Polda Metro Jaya menyelidiki penyebab runtuhnya salah satu bagian bangunan Apartemen Pakubuwono Spring, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang menyebabkan tiga pekerja tewas.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, penyelidikan masih berlangsung hingga kini. Polisi fokus mencari penyebab keruntuhan tersebut.
"Dari labfor diterjunkan untuk mengetahui penyebab keruntuhan," ujar Mardiaz kepada CNNIndonesia.com, Kamis (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan di lapangan, sebuah mobil Avanza hitam bertuliskan Puslabfor memasuki kawasan proyek pembangunan tersebut sekitar pukul 10.30 WIB. Seorang petugas keamanan yang berjaga pun langsung membukakan pintu gerbang yang tertutup rapat.
Di gerbang tersebut terdapat sebuah tulisan yang menyebut pembangunan proyek The Pakubuwono Spring diliburkan pada tanggal 27-28 Desember karena ada kunjungan tamu. Meski demikian, terdapat beberapa orang yang masih menggunakan pakaian pekerja proyek di dalam lokasi.
 Polisi menunjukkan bagian bangunan Apartemen Pakubuwono yang rubuh. (Dok. Istimewa) |
Tembok bangunan Apartemen Pakubuwono Spring rubuh pada Selasa (26/12) malam sekitar pukul 20.15 WIB dan mengakibatkan enam orang pekerja menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia.
Mardiaz mengatakan, polisi telah mengangkat jenazah korban yang masih tertimbun pada Rabu (27/12) sore. Pengangkatan jenazah tersebut dilakukan sekitar pukul 16.30 WIB.
"Sudah tidak ada yang tertimbun, sudah diangkat kemarin sore," tuturnya.
Korban meninggal bernama Adi alias Bima, pria 30 tahun asal Purwakarta. Dua orang lainnya yaitu, Khoirul Ma'sum (35) asal Tulung Agung, dan Dedi Irawan.
Sementara korban luka Aris Suryanto bin Sumadi mengalami luka patah pada pergelangan tangan kiri dan kaki kanan. Muklas mengalami luka sobek di kepala sebelah kiri, dan Idris bin Sohari mengalami luka lecet di ketiak kiri dan kanan, serta luka sobek di kaki sebelah kiri.
(gil)