Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kedatangannya ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah dalam sebagai bentuk silaturahmi dan komunikasi tahap awal.
"Namanya silaturahmi belum menjurus terlalu jauh. Ini kali pertama kan, jadi lebih mencairkan suasana,
ngobrol yang ringan-ringan," kata dia, di Kantor DPP PDIP, di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (3/1).
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung selama sekitar satu jam lebih itu, Ridwan, yang biasa dipanggil Emil itu, bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andreas Hugo Parreira, dan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Dwi Hartono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil tak menampik jika kedatangannya untuk mencari tambahan dukungan dari PDIP. Walaupun, dirinya sudah mengantongi dukungan 24 kursi di DPRD yang berasal dari PPP, PKB, Partai NasDem, dan Partai Hanura.
"Ya kalau memungkinkan (dukungan dari PDIP), kenapa tidak?" ucapnya. "Ibu saya menasehati, lebih baik banyak dukungan daripada sedikit dukungan," ia menambahkan.
Meski begitu, dirinya mengakui masih menanti respons dari PDIP terkait kemungkinan pengusungan dalam Pemilu Gubernur-Wakil Gubernur Jabar 2018 itu.
Ridwan mengaku sebagai pihak yang berinisiatif melakukan pertemuan tersebut. Tak hanya PDIP. Menurutnya, upaya menyambung silaturahmi juga dilakukan dengan PPP, PKB, Partai NasDem dan Partai Hanura.
"Tapi sebagai manusia silaturahmi kan sangat mulia. Saya yang berinisiatif menyambung silaturahmi," aku dia.
Meski begitu, Emil mengaku belum berencana bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Saya datang ke sini posisinya baru bab 1, belum bab final. Baru ngobrol," kata Emil.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang DH mengatakan, kedatangan Emil ke kantor partainya merupakan hal yang lazim. Terlebih, Emil akan mencalonkan diri dalam Pilgub Jawa Barat 2018. Kedua pihak diakuinya membicarakan banyak hal.
"Jadi saya pikir hal yang wajar. Tahun baru beliau silaturahmi dan kita membuka tangan kepada siapapun tamu yang datang," ujarnya, yang merupakan bekas Walikota Surabaya ini.
Tentang kandidat yang akan diusung di Pilkada Jawa Barat 2018, Bambang mengaku bahwa pihaknya belum mengambil keputusan final dalam rapat pleno DPP PDIP. Kewenangannya sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu hanya mencakup pengumpulan data, fakta, dan analisis objektif untuk dibawa dan dibahas di pleno DPP.
Soal kandidat Wakil Gubernur pendamping Emil, Bambang mengaku bahwa itu tidak dibicarakan dalam silaturahmi tersebut. Meski begitu, ia mengakui, PDIP sudah mendiskusikan sejumlah opsi.
"Belum belum sampai ke sana tapi alternatif-alternatif jadi bahan diskusi kami," kilahnya.
Diketahui, PDIP memiliki 20 kursi di DPRD Jabar. Dengan jumlah total 100 kursi di DPRD, PDIP sudah memenuhi syarat minimal 20 persen kursi untuk mengajukan calonnya sendiri.
Ridwan Kamil sendiri sebelumnya kehilangan dukungan dari Partai Golkar. Di DPRD Jabar, Golkar, yang tergabung dalam fraksi Golkar Amanah (gabungan Golkar dan PAN), memiliki 21 kursi.
(arh/gil)