Jakarta, CNN Indonesia -- Habib Abdurahman bin Muhammad bin Ali Habsyi meninggal dunia, Senin (15/1). Sosoknya yang ramah kepada semua orang, masih membekas di hati para jemaah.
CNNIndonesia.com mengunjungi Aula Majlis Ta'lim Al Habib Ali Alhabsyi di Jakarta Pusat, Selasa (16/1), tempat jenazah disemayamkan dan sempat berbincang dengan beberapa jemaah mendiang Habib Abdurrahman.
Salah satunya, Luthfi (33), pria yang sudah mengikuti Habib Abdurrahman sejak 15 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Luthfi, almarhum begitu baik dengan para jemaah. Almarhum juga bersedia datang jika diundang ke acara maulid atau pernikahan jemaah.
"Beliau bergaul di masyarakat dengan baik. Dikenal sebagai seorang guru yang arif dan bijak," kata Luthfi.
Jemaah lainnya, Suud (31), mengagumi almarhum karena bisa selalu meneduhkan para jemaahnya. Perempuan yang tinggal di Kwitang, Jakarta Pusat ini sudah mengaji bersama Habib Abdurrahman sejak kecil.
"Kalau kita ada kesususahan, dia meminta untuk kembalikan ke Allah," ucapnya.
Pengikut Habib Abdurrahman yang berasal dari Klender, Dwi (53), mengidolakan almarhum karena ilmunya yang begitu luas dan tajam membedah permasalahan.
Seperti pengakuan Luthfi, Dwi juga menilai Habib Abdurrahman tak pernah memilih-milih jemaah.
Keramahannya tecermin saat berhadapan dengan para jemaah, sementara ceramahnya dinilai Dwi menghadirkan keteduhan.
"Almarhum adalah guru semua umat, tidak pernah pilih-pilih," tutur Dwi.
Habib Abdurahman bin Muhammad bin Ali Habsyi meninggal di Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Jakarta Timur sekitar pukul 20.15 WIB.
Semasa hidup, ia dikenal sebagai pimpinan Islamic Center Indonesia Kwitang Jakarta Pusat.
Habib Abdurrahman merupakan cucu dari Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi (Habib Ali Kwitang) seorang alim ulama pendiri Majelis Taklim Al Habib Ali Al Habsyi Kwitang.
Rencananya, jenazah Habib Abdurahman akan dimakamkan Selasa (16/1) siang setelah salat Zuhur di lokasi pemakaman keluarga di Masjid Jami Al-Riyadh.
Kecintaan para jemaah tercermin dari padatnya tempat persemayaman jasad Habib Abdurrahman. Ribuan orang sudah datang dan mendoakan mendiang sejak Senin (15/1) malam.
Saat jenazah dibawa ke Masjid Jami Al-Riyadh untuk dimakamkan, ribuan jemaah berdesak-desakan. Mereka berebut untuk mengiringi jenazah.
"Kasih jalan, jangan dorong-dorong," kata salah satu jemaah yang bertugas mengosongkan jalan.
(wis/djm)