Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menganggap, pengangkatan Lodewijk Fredrich Paulus sebagai sekretaris jenderal (sekjen) dalam struktur kepengurusan tingkat pusat tidak melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar.
Dalam Pasal 12 ART Partai Golkar disebutkan bahwa syarat menjadi pengurus Golkar adalah aktif menjadi anggota sekurang-kurangnya 5 tahun. Sementara Lodewijk baru menjadi kader Golkar pada 2016 lalu atau baru menginjak dua tahun.
Menurut Airlangga, perdebatan mengenai hal itu sudah tidak diperlukan karena Lodewijk telah menjabat sebagai pengurus dalam struktur kepengurusan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Lodewijk sudah jadi pengurus di periode lalu. Jadi itu sudah selesai," ucap Airlangga.
Airlangga baru saja mengangkat Lodewijk menjadi sekjen menggantikan Idrus Marham. Dalam struktur kepengurusan DPP Partai Golkar sebelumnya, Lodewijk menjabat sebagai Ketua Koordinator Bidang Kajian Strategis.
Posisi Idrus lalu digeser menjadi Ketua Koordinator Bidang Kelembagaan DPP Partai Golkar oleh Airlangga.
Lodewijk selama ini dikenal sebagai orang dekat Luhut Binsar Pandjaitan. Lodewijk dan Luhut sama-sama bertugas di satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Meski begitu, Airlangga menyanggah bahwa penunjukkan Lodewijk sebagai sekjen atas permintaan Luhut.
"Tidak ada yang menekan," kata Airlangga.
Terpisah, Lodewijk enggan mempertanyakan keputusan Airlangga yang mengangkat dirinya menjadi sekjen meski baru dua tahun menjadi kader Golkar.
Lodewijk mengaku tidak pernah mendengar keluhan dari pengurus dan kader Golkar mengenai pengangkatannya yang diduga melanggar AD/ART.
"Saya enggak dengar ada teman-teman komplain," ucapnya.
Menurut Lodewijk, meski diduga ada aturan yang dilanggar Airlangga, pengangkatan dirinya menjadi sekjen merupakan hak Airlangga selaku ketua umum.
Airlangga dinilai berwenang untuk mengangkat anggota maupun pimpinan bidang yang ada di dalam struktur pengurus DPP Golkar.
"Diskresi ketua umum. Itu yang digunakan beliau dalam menunjuk seseorang untuk merekomendasi calon tertentu. Hak beliau sebagai ketua umum," kata Lodewijk.
Lodewijk lalu mengaku tidak tahu pasti alasan Airlangga memilihnya menjadi sekjen. Selain itu, Lodewijk juga tidak tahu apakah Airlangga menunjuk dirinya atas rekomendasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun, Lodewijk mengamini bahwa Luhut adalah koleganya saat masih menjadi anggota Kopassus.
"Yang jelas Luhut komandan saya. Apakah ada intevensi atau enggak, saya enggak tahu," kata Lodewijk.
Lodewijk juga mengatakan tidak hanya Luhut yang memberi pesan kepadanya selama menjalani tugas sebagai sekjen. Seluruh petinggi, pengurus, dan kader menitipkan pesan kepadanya agar berusaha membesarkan Golkar.
"Mereka men-
support, bahu membahu untuk yang ada sekarang. Bangkitkan Golkar dan menangkan Golkar," katanya.
(ugo/djm)