Crane Ambruk Saat Jatinegara Diguyur Hujan

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Minggu, 04 Feb 2018 18:21 WIB
Ambruknya crane proyek jalur kereta api di Jatinegara terjadi saat hujan. Padahal, menurut kontraktor proyek, ada larangan operasional proyek pada saat hujan.
Bantalan crane pengangkat beton double track jalur kereta ambruk, di Jatinegara, Jakarta (4/2). Warga setempat menyebut, insiden itu terjadi pada saat hujan.(Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden jatuhnya crane pada proyek Double-Double Track (DTT) kereta api, Jatinegara, Jakarta, Minggu (3/2), disebut terjadi pada saat hujan. Insiden itu terjadi karena diduga ada kesalahan prosedur dalam pengerjaannya.

Indar, salah seorang warga yang rumahnya berseberangan dengan lokasi insiden, menyebut kecelakaan itu terjadi pada Minggu (3/2) sekitar pukul 05.00 WIB.

Ia mengaku mendengar bunyi kencang akibat ambruknya launcher girder crane. Saat itu, hujan tengah turun di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dengar suaranya kencang banget, saya lari buat lihat. Dan kebetulan pas kejadian memang hujan, tapi anginnya sih biasa aja" ungkapnya, di lokasi, Jakarta, Minggu (3/2).

Moko, warga lainnya, mengaku panik setelah mendengar bunyi keras akibat ambruknya crane tersebut. Dari rumahnya, ia bahkan sempat mendengar teriakan minta tolong, yang diduga berasal dari korban selamat.

"Itu ada yang teriak minta tolong. Saya juga melihat ada korban (utuh) dua orang di bawah crane yang udah roboh. Untuk dua lainnya, saya tidak lihat," ucapnya.

Direktur Operasional PT Hutama Karya (HK) Suroto sempat menyampaikan, pihaknya melarang pengerjaan proyek saat cuaca tidak bersahabat.

"Kalau hujan (pengerjaan) berhenti. (Kasus ini) pas mau kerja kayaknya tidak hujan, tapi tidak tahu persisnya," ucap dia.

Kasubdit Penyidikan Tindak Pidana Kementerian Ketenenagakerjaan Agus Subekti menduga ada bagian pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan standar operasional prosedur.

"Pastilah (pelanggaran). Ini ada SOP yang tidak dijalankan. Namanya kecelakaan kerja pasti ada yang dilanggar persyaratan-persyaratannya," kata Agus di lokasi.

Namun untuk jelas pelanggaran itu Agus belum mau menyebutkan. Termasuk juga, saat ditanya siapa pihak yang tepat untuk dimintai pertanggungjawaban.

Kemenaker bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memanggil kontraktor yang bersangkutan besok untuk membahas kasus tersebut.

"Oh saya tidak bisa menjawab. Itu besok aja nunggu hasil untuk dimintai keterangan. Pihak DKI yang manggil," ujarnya.

Anggota Komite Keselamatan Konstruksi Iwan Zarkasih mengaku belum berani menarik kesimpulan soal penyebab insiden itu.

Ia mengungkapkan, penyebab ambruknya crane dapat diketahui selepas gabungan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Dinas Ketenagakerjaan, dan Komite Keselamatan Konstruksi menyelesaikan investigasi.

"Saya kira itu (pengerjaan saat hujan) atau tidak nanti saat observasi penyebabnya apa," ucapnya.

Lebih lanjut, ia meminta agar semua pihak dapat menunggu hasil investigasi. Hasil tersebut, kata dia, akan mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk dugaan lalainya kontraktor hingga indikasi pekerja yang belum terlatih.

"Kami akan investigasi dari alat sampai wawancara para pekerja. Jadi kami tidak bisa men-judge dari waktu yang pendek ini," ungkap Iwan. (arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER