Jakarta, CNN Indonesia -- Karyawati Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) yang meninggal setelah tertimbun longsor underpass Bandara Soekarno-Hatta, diketahui sedang menjalani puasa.
Hal itu diduga turut menyebabkan Dianti mengalami dehidrasi akut sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir. Selain dehidrasi, Dianti juga mengalami cedera di bagian leher.
Kondisi Dianti yang sedang berpuasa itu diperoleh dari keterangan ayahanda Dianti, seperti dilaporkan koresponden CNN Indonesia TV Rully Kurniawan di RS Mayapada, Selasa (6/2).
VP Corporate Secretary PT GMF AeroAsia M. Arif Faisal menambahkan, sebelum meninggal di RS Mayapada, Dianti sempat mendapatkan perawatan di RSUD Tangerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Putri (panggilan Dianti) sudah berhasil dievakuasi dini hari tadi jam 3.00 dan dilarikan ke RSUD tangerang lalu dirujuk ke RS Mayapada. setelah diobservasi mengalami patah tulang besar dipaha, traumatic leher, nafas dan detak jantung tidak stabil," kata Arif dalam pesan singkat yang diterima
CNN Indonesia.com.Menurut Arif, Dianti mengembuskan nafas terakhir pukul 06.47.
"Kondisinya melemah setelah 10 jam tertimbun longsor," katanya.
Arif menceritakan, tanah longsor di Perimeter Selatan, Senin (5/2) pukul 17.00 WIB. Saat itu, Putri pulang bersama rekannya Mutmainah Syamsuddin.
"Keduanya adalah staff di bagian
financial analyst. Korban pada saat kejadian kecelakaan baru saja pulang kantor menuju rumah mengendarai kendaraan Honda Brio dikendarai oleh Putri," katanya.
Sementara itu, terkait kondisi Mutmainah, kata Arif, saat ini sedang menjalani perawatan di RS Siloam Karawaci, Tangerang.
"Untuk korban kedua Mutmainah kami juga mohon doanya agar segera diberi kesembuhan dan segera pulih kembali," katanya.
GMF kata Arief juga akan menanggung semua biaya perawatan korban.
"Kami manajemen GMF akan bertanggungjawab kepada kedua korban, dan akan menanggung penuh seluruh biaya perawatan dan diberikan fasilitas yang terbaik," katanya.
(ugo/sur)