Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana mengklaim pihaknya selalu siaga memfasilitasi korban pengungsian bencana alam, termasuk korban banjir.
Pernyataannya itu menanggapi keluhan warga Cililitan Kecil, Jakarta Timur yang meminta bantuan di jalan raya. Mereka terpaksa melakukannya karena belum mendapatkan bantuan yang cukup terkait logistik, obat-obatan, selimut, dan pakaian.
Keluhan lambatnya bantuan juga disampaikan warga Gang Arus, Cawang, Jakarta Timur. Seorang warga mengadukan keluhannya langsung kepada Bambang dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat keduanya meninjau lokasi tersebut pada Selasa (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada umumnya, seperti tadi kasusnya. Tadi ada 800 (pengungsi), tahunya bertambah menjadi 1.200. Nah, ini 400-nya kan datang dan enggak mungkin bisa langsung kita tangani," kata Bambang.
"Siang masalahnya, sore kita atasi," lanjutnya.
Sementara itu, Anies menyebut penyebab warga tidak langsung menerima bantuan adalah sebagian dari mereka tidak mau langsung dievakuasi ke posko pengungsian saat banjir melanda.
"Begini, karena sebagian dari warga itu tidak mau langsung mengungsi. Yang terjadi dialami oleh tim Wali Kota (Jakarta) Timur, mereka membantu mengungsi sore. Lalu, sebagian bertahan sampai malam," kata Anies.
Dengan demikian, bantuan warga tidak tersalurkan secara merata.
Selain itu, Anies juga menerima aduan warga pengungsi Gang Arus yang belum menerima bantuan makanan. Makanan itu, kata Anies, terpusat di posko pengungsian dan beberapa warga tidak mengambilnya.
"Ternyata, tepatnya adalah mereka tidak ke tempat pengungsian. Padahal, makanan disiapkan di pengungsian," kata Anies.
Oleh karena itu, ia pun mempersilahkan warga untuk datang ke posko tenda pengungsian karena tersedia makanan dan minuman yang terjamin kebersihannya.
(pmg)