Badan Geologi Ungkap Penyebab Longsor Terowongan Bandara

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 07 Feb 2018 03:54 WIB
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM menegaskan insiden longsor underpass rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta bukan disebabkan faktor alam.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM menegaskan insiden longsor underpass rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta bukan disebabkan faktor alam. (Dok/Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Bandung, CNN Indonesia -- Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Suhendar menegaskan, insiden longsor underpass (terowongan) rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (5/2) bukan disebabkan faktor alam.

"Longsor yang di Tangerang masalah kegagaalan civil enginering terhadap beban beton penahan jalan," kata Rudy dalam jumpa pers di Bandung, Selasa (6/2).

"Yang di Soekarno Hatta lebih kepada teknik sipil, bukan geologi," sambung Rudy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Diberitakan sebelumnya, dinding sepanjang 20 meter pada terowongan rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta, ambrol kemarin. Insiden itu terjadi di underpass parimeter Km. 8+6/7 jalur Bandara Soetta-Batuceper, pada Senin (5/2) pukul 18:10 WIB.

Satu dari dua korban, Dyanti Dyah Ayu (24), meninggal dunia di RS Mayapada, Tangerang. Dyanti sempat menjalani perawatan sekitar tiga jam setelah dievakuasi petugas sekitar pukul 03:00 WIB.

Polres Bandara Soekarno Hatta juga telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden longsor underpass, Selasa (6/2).

Kepala Polres Bandara Soekarno Hatta Ajun Komisaris Besar Akhmad Yusep Gunawan mengatakan, olah TKP dilakukan oleh pihaknya dengan bantuan dari tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. (hyg (hyg/rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER