Jakarta, CNN Indonesia -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo memberlakukan siaga 2-kuning menghadapi meluapnya Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur dengan ketinggian air 14,54 meter, Jumat pukul 07.00 WIB.
"Posisi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim, masih terus meningkat," kata Petugas PSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro, Jumat (23/2) seperti dikutip dari Antara.
Ia menyebutkan ketinggian air di TBS Bojonegoro yang sebelumnya 14,16 pukul 03.00 WIB, naik tajam menjadi 14,40 meter pukul 06.00 WIB dan meningkat lagi 14,54 meter pukul 07.00 WIB. Begitu pula, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga merangkak naik menjadi 28,71 meter pukul 06.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan air di hulu, dipengaruhi kenaikan air di Bengawan Madiun di Dungus Ngawi, mencapai 8,30 meter (siaga 3-merah) pukul 06.00 WIB," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Andik Supardjo.
Di daerah hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, pada waktu bersamaan juga masuk siaga banjir masing-masing 7,68 meter (siaga 2), 5,26 meter (siaga 2), 3,80 meter (siaga 1) dan 1,93 meter (siaga I).
"Bengawan Solo di Ngawi, airnya juga cukup besar," ucap Andik menambahkan.
Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan genangan air meluapnya Bengawan Solo mulai menggenangi persawahan dan pemukiman warga di antaranya di Desa Ledokwetan, Ledokkulon, Kecamatan Kota, serta Desa Semanding, Kecamatan Kapas.
Meski demikian, kegiatan penyeberangan perahu tambang Bengawan Solo di sejumlah lokasi di Kecamatan Kota, masih berjalan normal.
"Petani di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, sebagian sudah mulai menanam tanaman padi. Sebagian besar lainnya baru menebar benih," kata Eky Nurhadi, warga Desa Temu, Kecamatan Kanor.
Ia mengatakan petani tetap beraktivitas meski genangan air mulai merambah persawahan di desanya juga desa lainnya di Kecamatan Kanor. Genangan terjadi akibat air hujan di wilayah selatan yang tidak bisa masuk ke Bengawan Solo karena tingginya muka air di sungai.
"Ya besar kemungkinan tanaman padi yang baru ditanam petani akan terendam air banjir luapan Bengawan Solo juga air hujan dari wilayah selatan," ujarnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro Budi Mulyono mengatakan pihaknya sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi risiko banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang.
"Persediaan sembako bagi pengungsi korban banjir lebih dari cukup," ucapnya menegaskan.
(antara/gil)