JK Bertolak ke Afghanistan untuk Misi Perdamaian

ANTARA | CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2018 07:09 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Afghanistan akan menjadi pembicara tamu dan berbagi pengalaman dalam upaya perdamaian di Kabul Peace Process.
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Afghanistan akan menjadi pembicara tamu dan berbagi pengalaman dalam upaya perdamaian di Kabul Peace Process. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta rombongan bertolak ke Afghanistan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Selasa (27/2) pagi.

JK dilepas oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Panjaitan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

JK diagendakan akan melawat di Afghanistan 27 Februari-1 Maret 2018. Dalam lawatannya ke Afghanistan, JK diagendakan menjadi pembicara tamu dan berbagi pengalaman dalam upaya perdamaian di Kabul Peace Process.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lawatan ini sekaligus juga menjadi tindak lanjut dukungan Indonesia bagi proses perdamaian di Afghanistan.


Pekan lalu (12/2), JK menerima rombongan delegasi perdamaian Afghanistan, High Peace Council (HPC), yang hadir di Kantor Wakil Presiden Jakarta, dengan didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani.

Menlu Retno pada kesempatan tersebut mengatakan pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pembahasan mengenai perwujudan dan proses perdamaian di Afghanistan, di mana Pemerintah Indonesia mendukung penuh upaya tersebut.

"Indonesia dipercaya, atau bisa diterima, untuk bisa memberikan kontribusi terhadap proses perdamaiannya. Tadi mereka mengatakan sangat mengapresiasi komitmen Indonesia, kerja keras bahwa kita serius, dan setelah kita melakukan 'sounding' Indonesia juga dapat diterima oleh semua pihak," kata Retno usai pertemuan di Jakarta.

Komitmen dukungan perdamaian di Afghanistan juga telah dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo melalui kunjungan kenegaraan ke negara tersebut pada 29 Januari 2018, yang merupakan kunjungan kedua Presiden Indonesia setelah Kunjungan Kenegaraan Presiden Sukarno pada 1961.

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER