'Kopi Pagi' di Balai Kota Bahas Serapan Anggaran Rendah DKI

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 27 Feb 2018 12:24 WIB
Jajaran pejabat Pemprov DKI dan DPRD Jakarta membahas beragam persoalan, termasuk soal serapan anggaran DKI, dalam kegaiatan kopi di Balai Kota, Selasa (27/2).
Wagub DKI Sandiaga Uno dan Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran Pemerintah Provinsi DKI bersama pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta membahas beragam persoalan dalam kegiatan kopi pagi, Selasa (27/2). Wakil Gubernur Sandiaga Uno mengatakan, pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu salah satunya membahas penyerapan anggaran DKI yang masih rendah.

"Ada masukan bagaimana penyerapan anggaran untuk menggerakkan ekonomi bisa lebih cepat," kata Sandi usai pertemuan di Balai Kota.

Selain itu, kedua pihak juga membahas langkah DKI dalam meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembahasan berfokus mengenai pencatatan aset untuk efektivitas pemanfaatan sehingga mampu menciptakan lapangan kerja.

"Hal-hal khusus berkaitan dengan aset yang sebetulnya sudah diserahkan berkaitan daripada pengembang yaitu fasos dan fasum," katanya.

Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik mengungkapkan, masih banyak aset milik pemprov yang kepemilikannya belum dipindahtangankan dari pengembang.

"Jadi, bukan hanya putar-putar pada aset yang sudah ada, tetapi yang bakal jadi aset semestinya tidak kalah pentingnya dan jumlahnya tidak sedikit," kata Taufik.

Menurut anggota dewan fraksi Partai Gerindra itu, kemungkinan separuh aset yang ada di Jakarta belum ditagih kepemilikannya oleh Pemprov DKI. Sehingga, haknya masih atas nama pengembang.

Meski begitu, Taufik enggan membeberkan lebih lanjut aset apa saja yang dimaksud.

Pembahasan kedua, kata Taufik, soal serapan anggaran. Menurutnya, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2018 per dua bulan terakhir masih rendah, yakni enam persen dari total APBD Rp77,1 triliun.

"Serapan yang kami nilai pada triwulan pertama ini masih rendah. Karena itu, kita masih dorong agar serapannya baik, serapan itu yang menggulirkan ekonomi masyarakat," kata Taufik.

Dia berpendapat, rendahnya serapan anggaran karena faktor perencanaan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang kurang baik. Dengan demikian, Taufik berharap agar komunikasi intensif antara legislatif dan eksekutif terus terjaga untuk mendiskusikan upaya efektivitas enyerapan anggaran.

"Jadi, kita nggak mau lagi ada seperti yang dismapaikan Menteri Keuangan bahwa bulan November uang DKI di bank Rp20 triliun. Kalau (serapan) besar di ujung, nanti penyimpangan banyak," kata Taufik.


Ketua DPRD dan Gubernur DKI Absen

Sementara itu, Sandi mengaku mengapresiasi para pimpinan dewan yang menyempatkan hadir. Mereka yang dimaksud, yakni wakil ketua DPRD yakni Abraham 'Lulung' Lunggana, M. Taufik, Triwisaksana, dan Ferriyal Sofyan. Namun Coffee morning kali ini tidak dihadiri oleh Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

"Ketua DPRD nggak bisa hadir karena beliau kelelahan baru trip, tetapi semua pimpinan DPRD dan fraksi hadir. Sepuluh partai di DPRD semua hadir, komisi hadir, koordinator hadir," kata Sandi.

Gubernur Anies Baswedan pun berhalangan hadir karena mengantar Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kunjungan kerja ke Afghanistan. Padahal, Anies dijadwalkan hadir ke coffee morning pada pukul 08.00 WIB.

"Saya dengar mendampingi wapres," ujar Triwisaksana. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER