Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman memerintahkan ketua dan tiga komisioner KPU Garut berkoordinasi untuk mengatur ulang tugas setelah salah satu komisioner mereka, Ade Sudrajat, tersandung kasus suap.
"Saya minta mereka solid karena syarat kuorum rapat itu empat orang. Sepanjang empat orang ini solid tahapan bisa berjalan," ujar Arief saat berkunjung ke kantor KPU Jabar, Bandung, Selasa (27/2).
Menurut Arief, tugas itu antara lain berkaitan dengan kampanye, distribusi logistik, pemungutan dan penghitungan suara, hingga rekapitulasi dan penetapan pasangan calon kepala daerah.
Dia menjelaskan, Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk pengganti Sudrajat tidak bisa dilakukan sebelum ada putusan inkrah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Arief mengakui instutusinya masih amat terpukul karena peristiwa penangkapan komisioner Ade yang sekarang ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus suap untuk meloloskan salah satu pasangan calon di Pilbup Garut 2018, Soni Sondani-Usep Nurdin.
"Saya minta siapa pun yang melakukan kesalahan, dia harus mempertanggungjawabkan. KPU RI terus memonitor kasus ini melalui KPU Jabar," ujarnya.
Menanggapi Arief, Ketua KPU Garut Hilwan Fanaqi mengatakan, "Nanti kami akan pleno setelah ini. Tadi diinstruksikan ketua KPU RI untuk mendisitribusikan pekerjaan itu."
Ade Sudrajat sendiri menjabat sebagai komisioner Divisi Umum Keuangan dan Logistik. Mengenai pembagian tugas, Hilwan tak mempermasalahkan dan hanya mengatakan, "Kita tetap bekerja sesuai tugas dan kewajiban kita."
Selain pembagian tugas, Arief juga memperingatkan jajarannya agar tidak coba-coba melakukan kecurangan karena sistem yang ada sekarang sudah sangat terbuka.
"Jadi saya ingin mengingatkan juga kepada seluruh pihak penyelenggara baik maupun peserta pemilu, semua akses di setiap tahapan terbuka lebar. Kalau Anda mau curang, ingat sangat mudah untuk diketahui. Ya seperti sekarang ini, tidak bisa yang tidak lolos diubah menjadi lolos dan kalau lolos tidak bisa diubah jadi tidak lolos," tuturnya.
(hyg)