
Aher Tegaskan Tak Pernah Jadi Pembicara Muslim Cyber Army
Kamis, 01 Mar 2018 21:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menjadi pembicara dalam workshop yang digelar oleh Muslim Cyber Army (MCA).
Pernyataan itu menanggapi sebuah poster yang mencantumkan namanya sebagai salah satu narasumber workshop MCA yang digelar di Convention Hall At-Taqwa Centre, Cirebon, pada 20 Desember 2017. Poster tersebut kemudian beredar di media sosial.
"Tidak, tidak [pernah]," ujar Aher di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (1/3).
Aher mengklaim tidak pernah menerima undangan dari MCA atau datang ke acara itu untuk menjadi pembicara workshop.
Ia juga enggan berkomentar soal dugaan MCA mencatut namanya ke dalam poster tersebut.
"Tidak ada undangan apa-apa. Mungkin mau mengundang saya atau bagaimana, Saya tidak tahu," ujarnya.
Aher juga enggan menanggapi soal kemungkinan dirinya dipanggil penyidik Kepolisian untuk dimintai keterangan soal MCA.
Ia kembali menegaskan tidak pernah diundang dan hadir dalam workshop yang digelar MCA.
"Saya tidak diundang. Saya tidak datang," ujar Aher.
Acara yang digelar MCA bertema Cyber Dakwah. Selain Aher, dalam poster yang beredar juga tertulis nama narasumber lain dalam workshop tersebut, di antaranya Ketua ICMI Cirebon Achmad Kholid, Komisi Infokom MUI Pusat Ibnu Hamad, Pakar Cyber Buzzer Zeng Wai Zian, Ketum DPP PUI Nazar Haris, aktivis dakwah Dede Muharam, dan Ketua DPP PUI Ahmadie Thaha.
Sejak pekan lalu, nama MCA menjadi perhatian publik setelah Polisi menangkap enam anggota kelompok MCA yang tergabung dalam grup WhatsApp 'The Family MCA' di sejumlah lokasi.
Enam orang yang diduga tergabung dalam kelompok 'The Family MCA' yakni, ML (40), RSD (35), RS (39),Yus (23) dan RC.
The Family MCA merupakan salah satu grup di media sosial yang menggoreng rangkaian peristiwa teror terhadap sejumlah pemuka agama dan tempat ibadah.
(ugo/sur)
Pernyataan itu menanggapi sebuah poster yang mencantumkan namanya sebagai salah satu narasumber workshop MCA yang digelar di Convention Hall At-Taqwa Centre, Cirebon, pada 20 Desember 2017. Poster tersebut kemudian beredar di media sosial.
"Tidak, tidak [pernah]," ujar Aher di kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (1/3).
Aher mengklaim tidak pernah menerima undangan dari MCA atau datang ke acara itu untuk menjadi pembicara workshop.
"Tidak ada undangan apa-apa. Mungkin mau mengundang saya atau bagaimana, Saya tidak tahu," ujarnya.
Aher juga enggan menanggapi soal kemungkinan dirinya dipanggil penyidik Kepolisian untuk dimintai keterangan soal MCA.
Ia kembali menegaskan tidak pernah diundang dan hadir dalam workshop yang digelar MCA.
"Saya tidak diundang. Saya tidak datang," ujar Aher.
Acara yang digelar MCA bertema Cyber Dakwah. Selain Aher, dalam poster yang beredar juga tertulis nama narasumber lain dalam workshop tersebut, di antaranya Ketua ICMI Cirebon Achmad Kholid, Komisi Infokom MUI Pusat Ibnu Hamad, Pakar Cyber Buzzer Zeng Wai Zian, Ketum DPP PUI Nazar Haris, aktivis dakwah Dede Muharam, dan Ketua DPP PUI Ahmadie Thaha.
Sejak pekan lalu, nama MCA menjadi perhatian publik setelah Polisi menangkap enam anggota kelompok MCA yang tergabung dalam grup WhatsApp 'The Family MCA' di sejumlah lokasi.
Enam orang yang diduga tergabung dalam kelompok 'The Family MCA' yakni, ML (40), RSD (35), RS (39),Yus (23) dan RC.
The Family MCA merupakan salah satu grup di media sosial yang menggoreng rangkaian peristiwa teror terhadap sejumlah pemuka agama dan tempat ibadah.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK