Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran di Kelurahan
Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat menggegerkan warga RW 06 dan 09. Kobaran api mulai terlihat sekitar pukul 21.00 WIB, Minggu (1/4), di bangunan tiga lantai yang diketahui sebagai rumah konfeksi.
Padam sekitar pukul 04.00 WIB, api sempat menyala lagi pada Senin (2/4) pagi.
Rusdiantoro (37), seorang warga Jembatan Besi, kaget ketika melihat kobaran api pada Minggu malam. Ia sempat melihat pemilik konfeksi itu namun ia tak berteriak kebakaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sempat lihat dia keluar, tapi enggak teriak kebakaran atau apa, cuma keluar sebentar tapi habis itu kami enggak tahu dia ke mana," kata Rusdiantoro kepada
CNNIndonesia.com di lokasi kejadian, Senin (2/4).
Warga sekitar langsung berhamburan keluar rumah. Mereka gotong royong berusaha memadamkan api yang dengan cepat merembet.
"Api kan langsung gede, Damkar sudah ada 22 atau 23 mobil saya lupa, tapi itu selang airnya enggak sampai ke titik api, airnya juga enggak ada, kita pakai got aja siram, siram, lama juga matinya," katanya.
Lurah Jembatan Besi Agus Mulyadi pun membenarkan hal itu. Dia mengatakan api cukup sulit dipadamkan.
"Kurang lebih empat sampai lima jam baru padam, itu juga belum selesai proses pendinginan, pagi tadi api malah sempat nyala lagi," kata Agus.
Tepat pukul 06.30 WIB api sempat menyala kembali di salah satu bangunan rumah yang berdekatan dengan rumah konfeksi, titik awal munculnya api.
Sisa kebakaran di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Agus mengatakan dua unit mobil petugas kebakaran dikerahkan untuk memadamkan percikan api tersebut.
Agus menyebutkan dari data yang diperoleh setidaknya 35 rumah hangus terbakar. Rumah-rumah itu ada di RW 06 dan RW 09 kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Sementara pihaknya mendata sebanyak 150 orang menjadi korban akibat rumahnya terbakar. Namun dia belum bisa memastikan total kerugian yang dialami pascakebakaran ini.
"Kalau untuk korban fisik luka-luka itu ada tujuh orang, tiga sudah dirujuk ke rumah sakit, empat orang ditangani di tempat, tapi total materiel kerugian kami belum bisa pastikan," katanya.
Lebih lanjut, Agus juga menyebut kemungkinan penyebab kebakaan adalah setrika uap yang membakar kain-kain di dalam rumah konfeksi.
"Di dalam ada sablon, gas, banyak juga kain, makanya dugaan cepat merambat itu ya, karena banyak bahan yang mudah terbakar," kata dia.
Namun, hingga saat ini petugas kepolisian pun masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut.
(pmg/sur)