Nelayan Tak Bisa Melaut Imbas Tumpahan Minyak di Balikpapan

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Rabu, 04 Apr 2018 11:42 WIB
Para nelayan yang tak bisa melaut akibat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, pada Sabtu (31/3), mempengaruhi pasokan ikan untuk masyarakat Balikpapan.
Tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3) membuat ratusan nelayan tak bisa melaut. (ANTARA FOTO/Sheravim)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sedikitnya 162 kapal milik puluhan nelayan di Balikpapan, Kalimantan Timur, ikut terdampak tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan yang terjadi pada Sabtu (31/3). Akibat tumpahan minyak ratusan kapal nelayan itu belum bisa dipakai melaut.

"Alat tangkap mereka harus dibersihkan dulu, begitu juga kapal-kapalnya," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Tanaman Pangan (DKPP) Balikpapan Yosmianto kepada wartawan di Balikpapan, kemarin, seperti dilansir Antara.

Kapal-kapal nelayan Balikpapan rata-rata berukuran 2-5 gross ton (GT) yang diawaki rata-rata oleh lima sampai tujuh orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para nelayan biasanya menggunakan alat tangkap rengge dipadukan dengan bagan dan keramba.

"Banyak juga keramba milik nelayan yang kena tumpahan minyak itu," ujar Rasyid, nelayan dari Kampung Baru Ujung.

Menurut Yosmianto, sebagian nelayan di wilayah Balikpapan Barat yang tidak melaut itu berdampak pada jumlah tangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Balikpapan.

"Untuk memenuhi kebutuhan pasokan ikan, untunglah masih ada nelayan dari pesisir timur, seperti Manggar dan Lamaru, juga masih bisa dipenuhi dari luar Balikpapan," tutur Yosmianto.

Kebutuhan ikan Balikpapan mencapai 20 ton lebih per hari, sebagian besarnya didaratkan di Pelabuhan Pendaratan Ikan Manggar dan sebagian lagi di Klandasan.

Pasokan ikan juga didatangkan dari luar Balikpapan, seperti dari Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser.

Tumpahan minyak di Perairan Balikpapan terjadi pada Sabtu (31/3) siang. Tumpahan itu secara tak terduga kemudian memicu kebakaran yang menghanguskan sebuah kapal kargo dan mengakibatkan dua korban tewas.

Mabes Polri menyatakan masih menyelidiki dugaan kejahatan lingkungan dalam insiden tersebut. Asal tumpahan minyak yang diduga menjadi penyebab kebakaran belum diketahui hingga saat ini.

Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin mengatakan polisi masih melakukan investigasi asal-usul tumpahan minyak itu. Hal itu dilakukan buat mengetahui apakah minyak itu sengaja dibuang ke perairan Balikpapan oleh pihak tertentu atau tidak.

"Kalau dibuang itu kejahatan, nanti kami investigasi, kami akan cek Polda Kalimantan Timur. Itu mencemari biota laut, itu harus diinvestigasi siapa pelakunya," kata Syafruddin saat ditemui di Kantor Dewan Masjid Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/4). (wis/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER