Moeldoko Apresiasi Prabowo, Jokowi Punya Lawan Tarung

Christie Stefanie & Ramadhan Rizky | CNN Indonesia
Rabu, 11 Apr 2018 19:34 WIB
Wakil Ketua Dewan Pembina Hanura, Moeldoko, menganggap deklarasi Prabowo menimbulkan kompetisi yang bagus dalam Pilpres 2019.
Wakil Ketua Dewan Pembina Hanura, Moeldoko, menganggap deklarasi Prabowo menimbulkan kompetisi yang bagus dalam Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Moeldoko, menyambut baik deklarasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Kesiapan Prabowo maju Pilpres dengan demikian menegaskan ada lawan kompetisi Presiden Joko Widodo yang sudah didukung banyak partai politik.

"Tanggapan saya sebuah kompetisi bagus ada partner. Bertanding ada sparring partner-nya enak," kata Moeldoko saat ditemui di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan pertandingan apapun akan lebih baik ketika seorang pemain memiliki lawan main. Hal itu juga berlaku dalam demokrasi dan kontestasi politik.


Hingga saat ini, baru Prabowo yang mendeklarasikan resmi langkahnya kembali bertarung dalam Pilpres tahun depan. Kesiapan itu disampaikan Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Jawa Barat, Rabu (11/4) siang.

Dengan demikian, Prabowo telah mengisyaratkan menjadi lawan dari Jokowi yang belum mendeklarasikan diri secara terbuka maju tahun depan.

Moeldoko Apresiasi Prabowo Deklarasi Maju dalam Pilpres 2019Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya maju kembali dalam pilpres saat menghadiri Rakornas Gerindra di Hambalang, Rabu, 11 April 2018. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Bantah Jenderal vs Jenderal

Di tengah gempuran upaya Prabowo untuk kembali maju dalam Pilpres, Jokowi telah menarik sejumlah purnawirawan jenderal di lingkaran Istana Negara.

Selain Moeldoko yang merupakan mantan Panglima TNI, juga ada politikus senior Golkar Luhut Binsar Panjaitan yang jabatan terakhirnya di militer adalah Kodiklat TNI AD sebagai Menko Kemaritiman, dan mantan panglima ABRI (kini TNI) Wiranto sebagai Menkopolhukam.

Moeldoko yang di Istana menjabat Kepala Staf Kepresidenan membantah kehadirannya dan sejumlah purnawirawan jenderal guna melengkapi Jokowi melawan Prabowo dalam Pilpres 2019.

"Kenapa melawan? Konteks bukan melawan tapi saling memperkuat. Jangan nanti menjadi musuh, jadi tidak baik," kilah Moeldoko.


Partai Pengusung Jokowi Minta Prabowo Bersaing Sehat

Sementara itu politikus Partai NasDem, Taufiqulhadi, mengapresiasi penyerahan mandat maju dalam Pilpres 2019 dari Gerindra kepada Prabowo.

"Menurut saya, itu keputusan yang baik, karena ideal sebuah partai mendorong kadernya untuk menjadi seseorang yang dianggap mampu mengisi posisi penting," kata dia di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Politikus partai yang mengusung Jokowi dalam Pilpres 2014 dan juga akan kembali mencalonkannya pada 2019 itu meminta Prabowo dan partai-partai koalisinya bersaing sehat.

"Kami dari koalisi pak Jokowi, sangat senang dan siap menunggu. Jangan masuk unsur SARA disana, maka menurut kami akan terjadi sebuah kompetisi yang sehat dan akan baik terhadap rakyat Indonesia," kata dia.

Taufiqulhadi lantas menyinggung persoalan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di tengah Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu telah memecah belah masyarakat.

Ia berharap agar isu sensitif yang menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat tak dimunculkan dalam Pilpres mendatang.

"Jangan lagi ada isu yang sebetulnya tak terkait dengan kandidat sendiri. Misalnya pendukung si A itu dianggap penista agama, pendukung A tak akan disalatkan. Itu isu-isu tak diperbolehkan," tegasnya. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER