Jakarta, CNN Indonesia -- Ajang debat peserta Pemilihan Gubernur Jawa Timur kedua akan dihelat pada Selasa (8/5) malam. Dalam debat kali ini, pasangan nomor urut satu
Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, dan pasangan nomor urut 2
Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno bakal diminta beradu pendapat soal sektor ekonomi dan pembangunan.
Komisioner KPU Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro mengatakan ada beberapa perbedaan yang akan ditampilkan dalam gelaran debat kedua ini. Yaitu KPU akan menyediakan beberapa alat peraga bagi kedua pasangan calon.
"Ada perubahan yang ditampilkan. Misalnya kami siapkan bendera untuk paslon yang menunjukan identitas mereka," kata Gogot saat dihubungi
CNNIndonesia.com melalui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan lain yang bakal muncul dalam debat publik kedua ini yakni panelis akan dibuat lebih aktif. Jika dalam gelaran perdana beberapa waktu lalu panelis hanya diperkenalkan, dalam debat kedua nanti panelis akan diberi kesempatan bertanya pada kedua paslon.
"Nanti panelis akan bertanya di segmen dua dan tiga. Jadi lebih beragam dan akan lebih aktif," katanya.
Materi debat yang diangkat adalah ekonomi dan pembangunan. Dengan subtema meliputi kebijakan bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan, kebijakan bidang usaha mikro, menengah, dan koperasi; kebijakan bidang penanaman modal dan investasi; serta kebijakan bidang infrastruktur dan prasarana wilayah.
Acara debat tetap dipandu oleh pembawa acara yang juga bertugas sebagai moderator, yakni Aiman Witjaksono dan Aviani Malik.
Pembatasan pesertaTak hanya mempersiapkan tema, Gogot menyatakan juga memastikan keamanan gelaran debat Pilgub itu. Gladi bersih pun telah digelar sebanyak dua kali dengan melibatkan ratusan personel kepolisian.
"Dengan Polres kami sudah koordinasi, pengamanan dipastikan lancar," katanya.
Soal jumlah peserta yang akan melihat jalannya debat kali ini, menurut Gogot memang dibatasi. Setiap pasangan kandidat hanya diperbolehkan membawa 150 pendukung, dengan rician 20 di antaranya untuk tamu pendukung VIP.
"Kami membatasi agar tidak terjadi lonjakan pengunjung dalam area debat," kata dia.
(ayp/sur)