Jakarta, CNN Indonesia --
Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa 2 Depok, Jawa Barat kembali terjadi. Bentrokan terjadi antara aparat keamanan di Mako Brimob dengan narapidana kasus terorisme bukan baru kali ini terjadi.
Kerusuhan juga pernah terjadi di Mako Brimob pada 10 November 2017. Kericuhan bermula saat petugas rutan menemukan empat unit telepon seluler milik tahanan kasus terorisme, yakni Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali, usai salat Jumat.
Namun, salah satu tahanan tidak terima dan memancing petugas dengan melontarkan ucapan yang tidak sopan. Hal ini memicu reaksi tahanan dari blok lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan kala itu tahanan menjebol pintu sel, pintu pagar dan memecahkan kaca.
Diketahui, Rutan Mako Brimob sendiri memiliki tiga blok ruang tahanan, yakni blok A, blok B dan blo C.
Rutan Mako Brimob sendiri diketahui sebagai tempat tahanan dengan keamanan tingkat tinggi. Ada pun beberapa nama tahanan yang menempati Mako Brimob adalah Nazaruddin, Umar Patek hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sementara kerusuhan di Mako Brimob pada Selasa (8/5) malam ini dipicu karena napi kasus terorisme berusaha merebut senjata anggota Densus 88. Beberapa orang dikabarkan terluka akibat kejadian tersebut.
"Betul ada insiden dan sekarang sedang ditangani oleh Brimob dan kepolisian setempat," ujar Karopenmas Polri Brigjen M. Iqbal kepada
CNNIndonesia.com.
Mabes Polri belum bisa menjelaskan secara rinci soal kerusuhan di Mako Brimob. Polri hanya membenarkan ada insiden di Mako Brimob.
(pmg)