Jakarta, CNN Indonesia -- Masyarakat di sekitar kawasan
Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, mengeluh kegiatan mereka terhambat. Hal itu disebabkan karena polisi menutup jalan di depan Mako Brimob, imbas kerusuhan antara tahanan kasus terorisme dengan aparat kepolisian di Blok C dan D Rutan Mako Brimob, pada Selasa (8/5) malam.
Masyarakat yang beraktivitas di sekitar Mako Brimob mengeluh karena akses kendaraan bermotor ke Jalan Komjen M Jasin ditutup.
"Kesal sih jadinya jalan kaki biasanya enggak jalan kaki. Jadinya terlambat tapi untung kantor
ngertiin," kata Suci, seorang pekerja jasa ekspedisi barang saat ditemui sekitar lokasi, Rabu (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya dia menumpang angkot 112 jurusan Depok-Kampung Rambutan untuk mencapai kantor yang berjarak hanya 50 meter dari Mako Brimob. Namun, kini ia hanya bisa naik angkot sampai perempatan Kampus G Universitas Gunadarma. Lalu harus melanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 500 meter.
Selain itu, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, banyak mahasiswa Universitas Gunadarma yang bergegas dari perempatan. Mereka mengejar jadwal kuliah yang kebetulan memasuki pekan ujian tengah semester.
Rahmat salah satu mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma juga terganggu aktivitasnya. Dia sempat terjebak macet di Jalan Komjen M Yasin.
Dia memutar balik untuk parkir di Kampus E Universitas Gunadarma. Lalu dia harus berjalan sekitar 150 meter menuju Kampus G.
"Tadi sih saya karena sudah steril mungkin, tapi saya belom tahu ada kejadian apa. Maka saya daripada ke Kampus G melanggar polisi, mending saya ke Kampus E," ucapnya saat ditemui di Kampus G Universitas Gunadarma, Depok, Rabu (9/5).
Sampai saat ini, jalan M Jasin masih ditutup kepolisian. Beberapa aparat mengarahkan pengendara kendaraan bermotor ke Jalan Prof Lafran Pane untuk menuju Cimanggis dan Jalan Haji Hambali menuju Pasar Rebo.
Bentrokan antara tahanan dan aparat kepolisian di Mako Brimob pecah sejak Selasa malam. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan ada korban luka-luka dari kedua pihak saat meninjau lokasi kejadian pada Rabu dini hari.
Iqbal mengatakan tak ada yang meninggal dalam bentrokan ini. Dia mengklaim kepolisian telah menangani kejadian itu. Namun, polisi belum membeberkan rincian kejadian dan pihak yang bertanggung jawab dalam peristiwa itu.
Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik kejadian itu. Klaim itu mereka sebar lewat propaganda divisi pemberitaan ISIS, 'Amaq News Agency.
Mereka menyebut telah terjadi baku tembak yang cukup sengit antara pasukan atau anggota ISIS dengan Densus 88 di dalam penjara Markas Komando (Mako) Brimob Depok.
"Telah terjadi baku tembak yang sengit antara anggota pasukan perang Negara Islam (ISIS) dengan pasukan pemberantas terorisme dan pemberontak di dalam penjara Kota Depok, Jakarta Selatan," tulis pernyataan diunggah oleh 'Amaq News Agency.
(ayp/sur)